Sukses

Pria Muda Tiongkok Berbagi Pengalaman Vasektomi di Media Sosial, Mengaku Jadi Sosok yang Baru

Vasektomi adalah prosedur bedah kecil yang memotong atau menutup saluran yang membawa sperma dari testis dan menghentikannya agar tidak bercampur dengan air mani.

Liputan6.com, Beijing - Seorang anak pria muda asal Tiongkok berbagi pengalaman vasektomi di platform media sosial. Ia menyebut langkah tersebut sebagai simbol menjadi sosok "pria yang baru".

Ia bahkan mengadvokasi bahwa kontrasepsi tidak seharusnya hanya menjadi tanggung jawab wanita.

Secara tradisional, wanita menanggung sebagian besar beban kontrasepsi, menggunakan metode seperti alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) dan pil KB.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, sekitar dua pertiga pengguna AKDR di seluruh dunia berada di China.

Para ahli memperingatkan bahwa metode ini berpotensi menimbulkan risiko kesehatan seperti menstruasi tidak teratur, pendarahan rahim, dan nyeri perut.

Bagi pria, vasektomi adalah prosedur bedah kecil yang memotong atau menutup saluran yang membawa sperma dari testis dan menghentikannya agar tidak bercampur dengan air mani.

Ini adalah bentuk kontrasepsi yang efektif yang tidak memengaruhi fungsi seksual maupun fisiologis lainnya, dikutip dari laman SCMP, Kamis (17/10/2024).

Namun, hal ini sering dianggap merugikan kejantanan seorang pria, dengan beberapa orang percaya bahwa vasektomi akan mengurangi kekuatan pria, meskipun anggapan tersebut tidak memiliki dasar ilmiah.

Di Tiongkok, sangat sedikit pria yang memilih sterilisasi. Menurut Buku Tahunan Statistik Kesehatan dan Keluarga Berencana Tiongkok, pada tahun 2020, terdapat total 14,7 juta operasi kontrasepsi di seluruh negeri, yang mana hanya 2.626 di antaranya merupakan vasektomi pria.

Zhao Shanchao, seorang ahli urologi di Rumah Sakit Nanfang Tiongkok, mengatakan bahwa vasektomi terkadang dapat menimbulkan efek samping, termasuk infeksi sayatan dan nyeri testis ringan.

Meskipun demikian, di antara semua metode kontrasepsi, vasektomi masih dianggap sebagai salah satu metode kontrasepsi yang paling aman dan paling efektif.

Seiring dengan meningkatnya kesetaraan gender, semakin banyak pria muda Tiongkok yang memilih vasektomi dan berbagi cerita mereka di platform media sosial seperti Xiaohongshu, Baidu, dan Zhihu untuk mendukung orang lain yang mempertimbangkan hal yang sama.

 

2 dari 3 halaman

Pandangan Media China Terkait Vasektomi

Media China juga melaporkan bahwa vasektomi kini dipandang sebagai tanda "pria baik yang baru".

Ini merujuk pada seseorang yang berbagi tanggung jawab pada keluarga, peduli dengan pasangannya, menghormati wanita, dan menghargai kesetaraan dalam hubungan.

Chen, pria berusia 29 tahun yang menjalani vasektomi di sebuah rumah sakit di Shanghai, mengatakan kepada News Weekly bahwa prosedur tersebut menghabiskan biaya sekitar 1.900 yuan (USD 270) dan setelah ditanggung asuransi, ia hanya membayar 48 yuan (USD 7).

Pria berusia 26 tahun lainnya yang menjalani vasektomi pada Maret 2024 menulis di Xiaohongshu. "Saya mencintai pacar saya. Waktu pemulihan untuk sterilisasi pria lebih singkat dan tidak terlalu berbahaya bagi tubuh dibandingkan dengan wanita."

 

3 dari 3 halaman

Rencana Vasektomi

Wang, pria berusia 30 tahun dari Tiongkok tengah mengatakan bahwa ia berencana untuk menjalani prosedur tersebut pada akhir tahun.

Wang mengatakan kepada Post bahwa kedua orang tuanya dan pacarnya sepenuhnya mendukung keputusannya itu.

"Memiliki anak merupakan beban berat bagi wanita. Saya juga tidak memiliki kepercayaan diri untuk menjadi ayah yang baik. Jika situasi keuangan kami memungkinkan di masa mendatang, kami mungkin mempertimbangkan untuk mengadopsi anak," katanya.

Topik tersebut memicu diskusi di media sosial Tiongkok daratan.

Seorang pengamat daring menulis: “Acungan jempol untuk para pacar dan suami yang menjalani vasektomi. Mereka pemberani dan menunjukkan rasa hormat kepada wanita.”

Yang lain punya pandangan berbeda: “Paling tidak, sperma harus disimpan sebelum vasektomi, untuk berjaga-jaga kalau-kalau mereka menyesal di kemudian hari dan menginginkan anak.”