Liputan6.com, New Delhi - India mengalami surplus perdagangan pasca pandemi COVID-19. Kinerja ekspor India dilaporkan sangat tangguh pada tahun-tahun pasca pandemi karena ekspor negara tersebut mencapai titik tertinggi baru setiap tahun.
Lapotan ekspor dari USD 497 miliar pada tahun 2020-2021 menjadi USD 676 miliar pada tahun 2021-2022, USD 776 miliar pada tahun 2022-2023 dan USD 778 miliar pada tahun 2023-2024.
Baca Juga
Dikutip dari laman Times Kuwait, Kamis (17/10/2024) India telah mencatat pertumbuhan ekspor positif di 17 dari 19 kawasan dan pengelompokan regional pada tahun-tahun pasca pandemi.
Advertisement
Neraca perdagangan India surplus dengan 8 kawasan dan pengelompokan regional termasuk Amerika Utara, Asia Selatan, Uni Eropa (UE), negara-negara Eropa Lainnya, Afrika Timur, Afrika Utara dan Afrika Tengah pada periode pasca pandemi.
Khususnya, kawasan seperti negara-negara Eropa dan negara-negara Asia Tengah telah beralih dari defisit perdagangan pada tahun-tahun sebelum pandemi menjadi surplus perdagangan pada tahun-tahun pasca pandemi.
Surplus perdagangan India juga meningkat dengan kawasan-kawasan termasuk Amerika Utara, negara-negara Eropa lainnya, Asia Selatan, Afrika Utara, dan Afrika Timur.
Langkah-langkah proaktif dan efektif serta reformasi kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah termasuk peningkatan logistik, investasi besar-besaran dalam infrastruktur ekspor, penyederhanaan rezim pajak tidak langsung, izin satu jendela, antar manusia yang lebih sedikit, telah secara signifikan meningkatkan kemudahan ekspor dari negara tersebut.
Ekspor India ke Southern African Customs Union (SACU) telah melonjak dari pertumbuhan rata-rata 5 persen pada tahun-tahun sebelum pandemi menjadi 32 persen pada tahun-tahun pascapandemi karena pertumbuhan ekspor yang kuat dengan Namibia dan Afrika Selatan.
Laporan Ekspor ke Kawasan Lain
Ekspor India ke Afrika Timur meningkat sebesar 27 persen karena peningkatan ekspor ke negara-negara Seychelles dan Tanzania, ekspor ke wilayah Afrika Utara tumbuh dari 8 persen menjadi 17 persen dan Afrika Barat dari 13 persen menjadi 16 persen dari tahun-tahun sebelum hingga sesudah pandemi.
Ekspor India ke Asia Barat GCC mengalami pertumbuhan substansial yang bergeser dari pertumbuhan negatif sebesar -1 persen pada tahun-tahun sebelum pandemi menjadi pertumbuhan dua digit sebesar 28 persen pada tahun-tahun setelah pandemi karena pertumbuhan ekspor yang kuat dengan Kuwait, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab selama tahun-tahun setelah pandemi, diikuti oleh peningkatan ekspor ke Asia Timur (Oseania) dari pertumbuhan rata-rata 2 persen pada tahun-tahun sebelum pandemi menjadi 30 persen pada tahun-tahun setelah pandemi karena lebih dari 100 persen pertumbuhan ekspor ke Australia.
Ekspor ke Asia Barat lainnya juga tumbuh dari pertumbuhan rata-rata 11 persen pada tahun-tahun sebelum pandemi menjadi 22 persen pada tahun-tahun setelah pandemi.
Ekspor ke ASEAN juga meningkat dari rata-rata pertumbuhan 1 persen pada tahun-tahun sebelum pandemi menjadi 11 persen pada tahun-tahun setelah pandemi.
Ekspor ke Asia Selatan juga tumbuh dari rata-rata pertumbuhan 6 persen pada tahun-tahun sebelum pandemi menjadi 9 persen pada tahun-tahun setelah pandemi.
Ekspor India ke Amerika Utara meningkat dari rata-rata pertumbuhan 8 persen pada tahun-tahun sebelum pandemi menjadi 16 persen pada tahun-tahun setelah pandemi dan ekspor ke Amerika Latin meningkat dari rata-rata pertumbuhan 12 persen menjadi 16 persen dari tahun-tahun sebelum pandemi ke tahun-tahun setelah pandemi.
Â
Advertisement
Peningkatan Ekspor ke Uni Eropa
Ekspor ke negara-negara Eropa lainnya meningkat dari pertumbuhan rata-rata 2 persen sebelum pandemi menjadi 22 persen pada tahun-tahun pascapandemi dan pertumbuhan ekspor ke UE meningkat dari 5 persen sebelum pandemi menjadi pertumbuhan dua digit sebesar 25 persen pada tahun-tahun pasca pandemi.
India secara signifikan meningkatkan lintasan perdagangan luar negerinya dengan banyak kawasan dengan rantai pasokan global yang diperkuat.
Dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja ekspor India, Kebijakan Perdagangan Luar Negeri 2023 yang dinamis dan responsif telah diluncurkan pada tanggal 31 Maret 2023.
Kebijakan ini bertujuan untuk memenuhi skenario perdagangan yang muncul dengan memanfaatkan sistem federal India. Kebijakan Perdagangan Luar Negeri (FTP) 2023 yang baru dengan lima elemen utamanya yaitu Durasi, Dinamisme, Desentralisasi, Arah, dan Ketahanan terhadap Bencana, ditujukan untuk menciptakan ekosistem yang memungkinkan bagi para eksportir.