Sukses

Penipu di India Buka Kantor Cabang Bank Palsu, Kelabui Warga dan Raup Rp220 Juta

Sejumlah warga setempat terjebak dalam penipuan itu usai melamar menjadi pegawainya, bahkan rela membayar demi mengamankan posisi di kantor yang ternyata palsu.

Liputan6.com, New Delhi - Seorang pria di India melakukan penipuan dengan mendirikan dan mengoperasikan cabang palsu bank terbesar di negara itu, State Bank of India (SBI), selama 10 hari untuk mengelabui agar orang-orang bekerja di sana.

Kejadiannya bermula ketika warga di Desa Chhapora, negara bagian Chhattisgarh, terkejut melihat kantor cabang State Bank of India, di daerah tempat tinggal mereka.

Meski sempat ragu, banyak orang melihatnya sebagai kesempatan untuk mendapat pekerjaan dengan gaji yang layak.

Pria bernama Pintu Dhurve (25) merupakan salah satu dari enam orang yang mendapat pekerjaan sebagai teller di kantor cabang SBI itu. Ia membayar sebesar 580.000 rupee atau sekitar Rp106,7 juta untuk mengamankan posisi tersebut.

Meski begitu, ada beberapa kejanggalan yang mereka alami, seperti tidak ada tugas yang harus dikerjakan dan tidak ada kartu identitas. Namun, logo SBI di pintu masuk hingga semua perabotan di dalam kantor membuat kantor cabang bank itu terlihat sangat meyakinkan.

"Ada 10 komputer, dan akhirnya, kami juga mendapat koneksi internet. Bel alarm biasa berbunyi untuk makan siang pukul 1 siang," kata Dhurve, seperti dilansir Oddity Central, Jumat (18/10/2024).

"Saya sangat membutuhkan pekerjaan. Saya bekerja di pusat layanan umum ketika saudara perempuan teman saya, Renuka Sahu, memberi tahu bahwa dia akan memberi saya pekerjaan di sini. Saya mengatur uang yang diminta dengan meminjam uang dari beberapa teman."

2 dari 3 halaman

Banyak Kejanggalan

Selama 10 hari berturut-turut, enam karyawan bank SBI di Chhapora datang bekerja hanya untuk melihat waktu berlalu di jam.

Manajer cabang, yang biasanya datang sekitar pukul 10 pagi dan pergi pada siang hari, memberi tahu mereka untuk mengakses situs web SBI dan membaca tentang perusahaan dan protokolnya.

Namun suatu hari, ia tidak datang sama sekali tanpa mengatakan apapun. Hingga akhirnya, polisi bersama dengan karyawan asli SBI datang ke "kantor cabang" itu dan memberi tahu mereka bahwa itu adalah penipuan.

Selama ini, penduduk desa yang datang ke "kantor cabang SBI" itu diberi tahu bahwa mereka belum bisa melakukan transaksi apapun karena server belum dipasang dan mereka diminta untuk kembali di bulan berikutnya.

3 dari 3 halaman

Penipuan Terungkap

Beberapa orang menganggap bahwa penjelasan itu cukup mencurigakan hingga akhirnya salah satu penduduk, Ajay Kumar Agrawal, mengajukan pengaduan ke polisi tentang kejanggalan di "kantor cabang" itu.

"Manajer cabang Dabra memberi tahu kami tentang kecurigaannya terhadap bank palsu yang beroperasi di Chhapora. Setelah diselidiki, dipastikan bahwa bank itu palsu, dan beberapa karyawan telah ditunjuk dengan dokumen palsu," kata juru bicara polisi Rajesh Patel.

Penipuan tersebut melibatkan penipuan sejumlah besar uang kepada banyak orang dengan menjanjikan pekerjaan tetap di State Bank of India, dan polisi memastikan bahwa tidak ada calon nasabah bank yang ditipu.

Namun, beberapa orang yang dipekerjakan itu kehilangan uang senilai 1,2 juta rupee atau sekitar Rp220,8 juta.