Sukses

Selain Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran, Ini 4 Negara dengan Jumlah Anggota Kabinet Jumbo

Selain Indonesia, berikut ini daftar empat negara dengan jumlah kabinet terbesar, mengutip sejumlah sumber:

Liputan6.com, Jakarta - Struktur kabinet pemerintahan sejatinya sangat bervariasi, terkait dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Sementara jumlah menteri di setiap negara umumnya ditentukan oleh presiden atau kepala negara.

Sementara beberapa negara memiliki kabinet yang relatif kecil, beberapa negara memiliki kabinet yang sangat besar, dengan jumlah menteri mencapai ratusan, salah satunya Indonesia.

Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, telah secara resmi mengumumkan susunan kabinet yang akan bekerja dalam lima tahun ke depan pada Minggu (20/10) malam. 109 orang anggota tercatat dalam kabinet yang diberi nama Kabinet Merah Putih.

Adapun 109 orang anggota itu terdiri dari 48 menteri dan lima pejabat setingkat menteri, ditambah dengan 56 wakil menteri.

Jumlah kabinet jumbo itu jadi sorotan. Laporan VOA Indonesia menyebut bahwa jumlah anggota pada kabinet Prabowo-Gibran tersebut merupakan yang tertinggi sejak Kabinet Dwikora pada 1966.

Pada Kabinet Dwikora I, Sukarno melibatkan 110 menteri, yang bertugas dari 1964 hingga 1966. Tugas kabinet ini kemudian dilanjutkan oleh Kabinet Dwikora II, yang hanya berjalan singkat, dari 24 Februari 1966 hingga 28 Maret 1966, yang mencatatkan jumlah menteri terbanyak dalam sejarah Indonesia dengan total 132 orang. Adapun jumlah pada Kabinet Indonesia Maju terbaru tahun 2024 tercatat ada 40 menteri.

Selain Indonesia, berikut ini daftar empat negara dengan jumlah kabinet terbesar, mengutip sejumlah sumber, Senin (21/10/2024):

 

2 dari 5 halaman

1. Kabinet Jumbo 10 Menteri di Sri Lanka

Situs lankaenews menyebut Sri Lanka mengklaim Guinness World Record untuk kabinet terbesar dan terkecil di dunia.

Kabinet terbesar dalam sejarah terjadi selama pemerintahan 2010-2015, di bawah masa jabatan kedua Presiden Mahinda Rajapaksa. Kabinet ini mencakup 107 menteri, 67 di antaranya adalah menteri kabinet, dan 40 sisanya adalah menteri negara bagian atau menteri tanpa portofolio.

Bahkan menteri tanpa portofolio menerima hak istimewa yang sama dengan menteri kabinet. Rajapaksa mempertahankan kabinet "jumbo" ini hingga 2015 dengan menggunakan uang pajak warga negara.

Saat ini, Guinness World Record mencantumkan kabinet yang terdiri dari 52 menteri yang diangkat oleh Mahinda Rajapaksa pada 17 November 2005, sebagai yang terbesar di dunia. Namun, angka 2010-2015 kemungkinan akan dimasukkan dalam pembaruan Guinness World Records di masa mendatang.

3 dari 5 halaman

2. Kabinet 76 Menteri Pakistan

Posisi kedua setelah kabinet jumbo Sri Lanka ditempati oleh Pakistan.

Situs Arab News menyebut Perdana Menteri Shehbaz Sharif memberikan posisi menteri yang menguntungkan kepada anggota partai pada masa jabatannya yang kedua sejak 2023. Secara keseluruhan, pemerintahan tersebut terdiri dari 13 partai politik dengan 76 menteri federal, termasuk menteri negara bagian, penasihat, dan asisten khusus.

Ini bukan pertama kalinya Pakistan menyaksikan kabinet yang sangat besar. Hal ini telah terlihat sebelumnya di bawah berbagai pemerintahan, tetapi secara historis, ini adalah yang terbesar.

4 dari 5 halaman

3. Kabinet Bengkak Afrika Selatan

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menunjuk kabinetnya setelah beberapa minggu negosiasi intensif antara ANC, dan 10 partai lain yang membentuk pemerintahan persatuan nasional Afrika Selatan.

Sebelum pemilihan umum, Kabinet Ramaphosa terdiri dari 30 menteri. Kemudian jumlahnya bertambah menjadi 32.

Laporan DW menyebut beberapa jabatan memiliki dua wakil menteri, sehingga jumlahnya bertambah menjadi 43. Sementara eksekutif, yang meliputi menteri dan wakil menteri, presiden dan wakil presiden, sekarang berjumlah 77.

Ramaphosa bermaksud mengurangi jumlah tersebut, katanya dalam pidatonya saat memperkenalkan kabinet pada hari Minggu, tetapi jumlahnya malah bertambah. 

"Dalam beberapa kasus, kami menganggap perlu untuk memisahkan jabatan tertentu guna memastikan adanya fokus yang cukup pada isu-isu utama," kata Ramaphosa.

Martin Plaut dari Universitas London mengkritik langkah tersebut.

"Kabinet itu membengkak sebelum diperluas, dan sekarang bahkan lebih membengkak lagi," katanya kepada DW. "Masalah bagi Cyril Ramaphosa adalah ia harus mencoba memberi bobot yang semestinya kepada sejumlah besar partai … dan memasukkan semua faksi yang dimilikinya dalam ANC."

"Sangat sulit untuk menyeimbangkan semua ini, dan itu berarti bahwa ia sekarang memiliki eksekutif yang lebih besar yang akan membuat pengambilan keputusan menjadi lebih sulit dan jauh lebih mahal."

5 dari 5 halaman

4. Kabinet 71 Menteri PM Narendra Modi

Pemimpin Partai Bharatiya Janata (BJP) Narendra Modi dilantik sebagai perdana menteri untuk masa jabatan ketiga berturut-turut oleh Presiden Droupadi Murmu di Rashtrapati Bhavan di Ibu Kota, Minggu 9 Juni 2024.

Pada upacara tersebut, Modi bersama 71 menteri, termasuk 30 menteri kabinet, 5 menteri negara (penanggung jawab independen), dan 36 ministers of state (MoS) atau menteri negara dilantik pada Minggu itu, menjadikannya salah satu dewan menteri terbesar yang dipimpin Modi sejak 2014, saat ia menjadi PM untuk pertama kalinya.