Usai 6 Tahun Dirawat Akibat Kecelakaan, Pria di Malaysia Ceraikan Istri dan Menikah dengan Wanita Lain

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Seorang wanita Malaysia yang selama enam tahun merawat suaminya setelah mengalami kecelakaan mobil, belum lama ini mengumumkan telah berpisah.

Suaminya menceraikannya dan menikahi wanita lain setelah pemulih dari masa kritis, dikutip dari laman Oddity Central, Rabu (23/10/2024).

Selama bertahun-tahun, Nurul Syazwani mendokumentasikan kehidupan sehari-harinya sebagai pengasuh suaminya di media sosial.

Ia menggambarkan rutinitasnya yang sibuk termasuk memberi makan pria itu melalui selang nasogastrik, mengganti popoknya, dan membantunya mandi.

Suami Nurul terluka dalam kecelakaan mobil dan membutuhkan waktu enam tahun untuk bisa berjalan lagi, selama waktu itu dia berada di sisinya.

Dedikasi dan pengabdiannya yang penuh kepada suaminya menarik 32.000 penggemar di Facebook. Banyak di antaranya yang terkejut mengetahui bahwa suami Nurul Syazwani tidak hanya menceraikannya setelah pulih tetapi juga menikahi wanita lain.

Mereka mengetahui perkembangan gila itu dari Nurul yang memberi selamat kepada mantan suaminya dan pengantin barunya dalam sebuah posting Facebook.

"Selamat untuk suamiku, aku harap kamu bahagia dengan orang yang kamu pilih. Aifa Aizam, tolong jaga dia dengan baik seperti yang aku lakukan. Saya sudah selesai dengannya, sekarang giliranmu untuk mengambil alih," tulis Nurul dalam unggahan yang kini telah dihapus.

Berita perceraian Nurul, yang kabarnya telah rampung pada 4 Oktober 2024, menggemparkan media sosial Malaysia.

Banyak pengguna yang menolak untuk percaya bahwa seseorang dapat membalas kebaikannya dengan meninggalkannya.

Beberapa orang yang telah mengikuti kisah mereka di Facebook, dengan Nurul yang berusaha sekuat tenaga untuk memastikan suaminya yang terbaring di tempat tidur dirawat selama enam tahun, mengungkapkan kekecewaan mereka atas keputusan pria itu untuk menceraikannya segera setelah ia pulih dan menikahi wanita lain.

"Saat itu, saya sangat takut setiap kali ia batuk," kenang Nurul Syazwani tentang waktunya sebagai pengasuh.

"Saya melakukan rehabilitasi untuknya setiap hari, dan keluarga saya datang untuk membantu setiap hari agar saya dapat beristirahat. Saya sering membeli sendiri kebutuhan untuk anak-anak dan suami saya, yang sangat membuat stres."