Liputan6.com, Jakarta - Sejak lama, para astronom telah mengamati bahwa bintang-bintang bergerak mengitari pusat galaksi. Namun, penemuan menarik lainnya adalah bahwa galaksi juga bergerak menuju titik tertentu di ruang angkasa.
Fenomena ini dikenal sebagai "great attractor" atau penarik besar. Melansir aman NASA ada Rabu (23/0/2024), istilah ini mengacu pada tarikan gravitasi yang memengaruhi galaksi Bima Sakti dan galaksi-galaksi terdekatnya.
Tarikan gravitasi great attractor begitu kuat sehingga memengaruhi gerakan seluruh gugus galaksi selama ratusan juta tahun cahaya. Great attractor berada sekitar 150 juta tahun cahaya dari bumi, terletak di wilayah yang dikenal sebagai Zone of Avoidance atau zona pengelakan.
Advertisement
Baca Juga
Di area ini, terdapat banyak gas dan debu yang menghalangi pengamatan para astronom dengan menggunakan cahaya tampak. Dengan kata lain, dari perspektif bumi, great attractor terletak di balik pusat galaksi Bima Sakti, sehingga sulit untuk mengamatinya secara langsung.
Penemuan awal mengenai keberadaan great attractor terjadi pada tahun 1970-an. Saat itu, teknologi yang tersedia tidak memungkinkan astronom untuk melihat langsung objek di zona ini.
Namun, dengan kemajuan teknologi dan penggunaan sinar-X, para astronom mulai dapat mengamati objek-objek di wilayah great attractor. Salah satu penemuan penting adalah Gugus Norma, sebuah supergugus galaksi yang terletak di arah rasi bintang Norma.
Gugus ini terdiri dari sejumlah gugus galaksi besar dan menjadi titik fokus dalam penelitian tentang gravitasi di alam semesta. Seiring dengan berjalannya waktu, pengamatan semakin meluas dan astronom menemukan bahwa Bima Sakti dan galaksi-galaksi di sekitarnya tidak hanya bergerak menuju great attractor, tetapi juga menuju struktur yang lebih besar yang dikenal sebagai Supergugus Shapley.
Supergugus ini terdiri dari lebih dari 8.000 galaksi dan memiliki massa yang luar biasa, mencapai lebih dari sepuluh juta miliar kali massa matahari. Hal itu menjadikan Supergugus Shapley sebagai supergugus galaksi paling masif dalam jarak satu miliar tahun cahaya dari bumi.
(Tifani)