Sukses

7 Ledakan Terdengar Saat Israel Serang Fasilitas Militer Iran, Picu Wilayah Udara Teheran Ditutup

Serangan itu dapat mendorong musuh bebuyutan itu lebih dekat ke perang habis-habisan di saat kekerasan meningkat di Timur Tengah, tempat kelompok militan yang didukung oleh Iran – termasuk Hamas di Gaza, dan Hizbullah di Lebanon – sudah berperang dengan Israel.

Liputan6.com, Teheran - Israel menggempur Iran dengan serangan udara Sabtu (26/10) dini hari, dengan mengatakan bahwa serangan itu menargetkan sasaran militer sebagai balasan atas rentetan rudal balistik yang ditembakkan Republik Islam itu ke Israel awal bulan Oktober ini. Ledakan terdengar di ibu kota Iran, Teheran, meskipun belum ada informasi langsung mengenai kerusakan atau korban.

Serangan itu dapat mendorong musuh bebuyutan itu lebih dekat ke perang habis-habisan di saat kekerasan meningkat di Timur Tengah, tempat kelompok militan yang didukung oleh Iran – termasuk Hamas di Gaza, dan Hizbullah di Lebanon – sudah berperang dengan Israel.

Militer Israel mengatakan Sabtu (26/10) bahwa mereka telah melancarkan "serangan tepat sasaran terhadap sasaran militer di Iran," tanpa segera menjelaskan lebih lanjut.

"Rezim di Iran dan proksinya di kawasan itu telah tanpa henti menyerang Israel sejak 7 Oktober ... termasuk serangan langsung dari tanah Iran," kata juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari dalam pernyataan video yang direkam sebelumnya Sabtu (26/10) dini hari seperti dikutip dari Associated Pers (AP).

"Seperti setiap negara berdaulat lainnya di dunia, Negara Israel memiliki hak dan kewajiban untuk menanggapi."

Awalnya, fasilitas nuklir dan instalasi minyak semuanya dianggap sebagai target potensial untuk respons Israel terhadap serangan Iran pada 1 Oktober, tetapi pada pertengahan Oktober pemerintahan Biden yakin telah memperoleh jaminan dari Israel bahwa mereka tidak akan menyerang target tersebut.

 

2 dari 4 halaman

Terdengar 7 Ledakan, Media Iran: dari Sistem Pertahanan Udara

Media pemerintah Iran mengakui ledakan yang dapat didengar di Teheran dan mengatakan beberapa suara berasal dari sistem pertahanan udara di sekitar kota.

Namun, selain referensi singkat, televisi pemerintah Iran tidak memberikan rincian lain dan bahkan mulai menayangkan apa yang digambarkannya sebagai rekaman langsung orang-orang yang memuat truk di pasar sayur di Teheran dalam upaya untuk mengecilkan serangan tersebut.

Seorang penduduk Teheran mengatakan kepada The Associated Press bahwa sedikitnya tujuh ledakan dapat didengar, yang mengguncang daerah sekitarnya. Penduduk tersebut berbicara dengan syarat anonim karena takut akan pembalasan.

Pemerintah menutup wilayah udara negara itu pada Sabtu dini hari, dan data pelacakan penerbangan yang dianalisis oleh Associated Press menunjukkan maskapai penerbangan komersial telah meninggalkan langit di atas Iran, dan melintasi Irak, Suriah, dan Lebanon.

Di Suriah, kantor berita negara SANA, mengutip seorang pejabat militer yang tidak disebutkan namanya, melaporkan "serangan rudal dari arah wilayah pendudukan Golan Suriah dan Lebanon menargetkan beberapa lokasi militer di wilayah selatan dan tengah" Sabtu (26/10) dini hari. Dikatakan bahwa pertahanan udara Suriah telah menembak jatuh beberapa rudal. Tidak ada informasi langsung tentang korban.

3 dari 4 halaman

Serangan Setelah Menlu AS Pulang dari Lawatan ke Timur Tengah

 

Serangan hari Sabtu (26/10) itu terjadi tepat saat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba kembali di AS setelah lawatan ke Timur Tengah di mana ia dan pejabat AS lainnya telah memperingatkan Israel untuk memberikan tanggapan yang tidak akan semakin meningkatkan konflik di wilayah tersebut dan mengecualikan situs nuklir di Iran.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Sean Savett mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "kami memahami bahwa Israel sedang melakukan serangan yang ditargetkan terhadap target militer di Iran" dan merujuk wartawan ke pemerintah Israel untuk rincian lebih lanjut tentang operasi mereka.

Dua pejabat AS mengatakan AS diberitahu oleh Israel sebelum serangan itu. Mereka mengatakan tidak ada keterlibatan AS dalam operasi tersebut. Para pejabat berbicara dengan syarat anonim untuk membahas operasi yang sedang berlangsung.

Israel telah bersumpah untuk memukul Iran dengan keras setelah serangan rudal besar-besaran Iran pada 1 Oktober. Iran mengatakan serangannya adalah sebagai tanggapan atas serangan mematikan Israel terhadap proksinya di Lebanon, Hizbullah, dan telah berjanji untuk menanggapi setiap serangan balasan.

Israel dan Iran telah menjadi musuh bebuyutan sejak Revolusi Islam 1979. Israel menganggap Iran sebagai ancaman terbesarnya, dengan mengutip seruan para pemimpinnya untuk penghancuran Israel, dukungan mereka terhadap kelompok militan anti-Israel, dan program nuklir negara itu.

Israel dan Iran telah terkunci dalam perang bayangan selama bertahun-tahun. Sebuah kampanye pembunuhan yang diduga dilakukan Israel telah menewaskan para ilmuwan nuklir terkemuka Iran. Instalasi nuklir Iran telah diretas atau disabotase, semuanya dalam serangan misterius yang disalahkan pada Israel. Sementara itu, Iran telah disalahkan atas serangkaian serangan-serangan ini merupakan bagian dari serangkaian serangan terhadap pengiriman barang di Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir, yang kemudian berkembang menjadi serangan oleh pemberontak Houthi Yaman terhadap pengiriman barang melalui koridor Laut Merah.

 

Namun sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, pertempuran semakin terbuka. Israel baru-baru ini mengalihkan perhatiannya ke Hizbullah, yang telah menembakkan roket ke Israel sejak perang di Gaza dimulai. Sepanjang tahun, sejumlah tokoh militer Iran tewas dalam serangan Israel di Suriah dan Lebanon.

Iran menembakkan gelombang rudal dan pesawat nirawak ke Israel April lalu setelah dua jenderal Iran tewas dalam serangan udara Israel di Suriah terhadap pos diplomatik Iran. Rudal dan pesawat nirawak tersebut menyebabkan kerusakan minimal, dan Israel — di bawah tekanan dari negara-negara Barat untuk menahan diri — menanggapi dengan serangan terbatas.

Namun setelah serangan rudal Iran pada awal Oktober, Israel menjanjikan tanggapan yang lebih keras.

Sementara itu pada hari Jumat (25/10), serangan Israel di daerah permukiman di Gaza selatan menewaskan 38 orang, termasuk 13 anak-anak dari keluarga besar yang sama, kata pejabat kesehatan Palestina.

Di Gaza utara, pejabat kesehatan melaporkan bahwa pasukan Israel telah menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan, salah satu dari sedikit fasilitas medis yang masih berfungsi di daerah tersebut. Israel telah memperbarui serangannya terhadap Hamas di utara dalam beberapa minggu terakhir, dan kelompok-kelompok bantuan membunyikan peringatan atas kondisi kemanusiaan yang mengerikan.

Di Lebanon, serangan Israel di tenggara negara itu menewaskan tiga wartawan yang bekerja untuk outlet berita yang dianggap berpihak pada Hizbullah.

 

4 dari 4 halaman

Riwayat Konflik Israel dengan Iran dan Lebanon

Iran telah meluncurkan dua serangan rudal balistik ke Israel dalam beberapa bulan terakhir di tengah perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung di Jalur Gaza yang dimulai dengan serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan awal itu menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyebabkan 250 lainnya disandera kembali ke daerah kantong tepi laut itu.

Menurut pejabat kesehatan setempat yang tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan, sejak saat itu lebih dari 42.000 warga Palestina telah tewas di Gaza. PBB mengatakan ratusan ribu orang terjebak dengan sedikit makanan atau persediaan saat pasukan Israel mendekati Kota Jabaliya di Gaza utara, sementara makanan dan bantuan lainnya masih langka di daerah kantong itu. Operasi militer Israel di Tepi Barat sejak saat itu telah menewaskan ratusan orang lainnya.

Israel juga telah melancarkan invasi darat ke Lebanon dan serangkaian serangan udara yang mengguncang negara itu.

Video Terkini