Sukses

Keren, Bintang Hollywood Leonardo DiCaprio Dijadikan Nama Ular Himalaya Baru

Para ilmuwan menemukan beberapa ular Himalaya yang diberi nama menggunakan nama Leonardo DiCaprio tengah berjemur di jalan berlumpur di negara bagian Himachal Pradesh di India utara.

Liputan6.com, Himalaya - Ilmuwan telah menemukan spesies ular baru di wilayah Himalaya Barat India dan menamainya menggunakan nama aktor Hollywood Leonardo DiCaprio, sebagai bentuk pengakuan atas aktivisme lingkungannya.

Menurut sebuah laporan yang diterbitkan dalam jurnal peer-review Scientific Reports pada tanggal 21 Oktober, Anguiculus Dicaprioi, atau ular Himalaya DiCaprio, adalah ular berwarna tembaga dengan "puluhan gigi" yang ditemukan pada Juni 2020 oleh tim peneliti dari Jerman, India, dan Inggris.

Para ilmuwan menemukan beberapa ular Himalaya DiCaprio "berjemur" di jalan berlumpur di negara bagian Himachal Pradesh di India utara.

Reptil tersebut tetap tidak bergerak sampai mereka ditangkap, dan tidak berusaha menggigit.

Setelah DNA mereka dianalisis, para peneliti menyadari bahwa ular tersebut adalah spesies yang sama sekali baru, meskipun mereka memiliki gen yang sama dengan ular yang sudah ada.

Selain memiliki banyak gigi – yang membuatnya berbeda dari spesies ular berbisa lainnya – ular tersebut dapat tumbuh hingga sekitar 56 cm dan memiliki kepala pendek, lubang hidung besar, dan "moncong berkubah curam".

Ia juga dapat diidentifikasi dengan pita abu-abu "samar", yang hampir tampak seperti "kalung" di leher reptil tersebut.

Ular tersebut diyakini dapat hidup hingga ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut.

Penelitian tersebut menyatakan bahwa ular Himalaya milik DiCaprio telah ditemukan di Nepal dan negara bagian tetangga India, Himachal Pradesh dan Uttarakhand.

Alasan Penggunaan Nama Leonardo DiCaprio 

Ilmuwan memutuskan untuk menamakannya sesuai nama bintang papan atas berusia 49 tahun sekaligus pemenang Oscar Leonardo DiCaprio atas keterlibatan aktifnya dalam meningkatkan kesadaran tentang perubahan iklim, meningkatnya kehilangan keanekaragaman hayati, dan masalah kesehatan manusia yang disebabkan oleh polusi.

"Selain itu, ia telah menyediakan dana untuk kegiatan konservasi lapangan dan penelitian," kata laporan dalam jurnal peer-review Scientific Report.

Pada tahun 1998, di usia 24 tahun, Leonardo DiCaprio mendirikan yayasan untuk mendukung organisasi dan inisiatif yang didedikasikan untuk melestarikan Planet Bumi. Sejauh ini, ia telah memberikan lebih dari US$100 juta (S$132 juta) dalam bentuk hibah untuk berbagai program yang mendukung isu sosial dan lingkungan.

Â