Sukses

Jumlah TK di China Menyusut 2 Tahun Berturut-turut

Berbagai upaya dirancang untuk mendorong orang memiliki lebih banyak anak.

Liputan6.com, Beijing - Jumlah taman kanak-kanak (TK) di China turun lebih dari 5 persen tahun lalu. Itu merupakan tahun kedua berturut-turut lembaga prasekolah mengalami penurunan, mencerminkan angka kelahiran negara yang menurun.

Menurut buletin statistik Kementerian Pendidikan China yang diterbitkan pekan lalu, pada tahun 2023, terdapat 274.400 TK di seluruh China. Angka itu turun dari 289.200 pada tahun 2022. Demikian seperti dilansir The Guardian, Selasa (29/10/2024).

China bergulat dengan angka kelahiran yang menurun dan populasi yang menua, tren yang menyebabkan para pembuat kebijakan yang telah mencoba berbagai langkah untuk mendorong orang memiliki lebih banyak anak sakit kepala.

Jumlah anak yang terdaftar di TK juga menurun. Pada tahun 2023 terdapat 40,9 juta anak dalam pendidikan prasekolah, menurut angka pemerintah, penurunan lebih dari 11 persen dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2022, jumlah TK turun sebesar 1,9 persen, sedangkan jumlah anak yang terdaftar di taman kanak-kanak turun sebesar 3,7 persen.

Beberapa TK telah diubah menjadi fasilitas perawatan lansia untuk memenuhi kebutuhan populasi yang semakin menua.

Beberapa daerah menawarkan subsidi bagi keluarga yang memiliki anak kedua atau ketiga. Menurut media pemerintah China, di Provinsi Guangdong yang berpenduduk padat di China selatan, satu desa menawarkan bonus sebesar 10.000 yuan atau sekitar Rp22 juta untuk bayi kedua dan 30.000 yuan atau Rp66 juta untuk bayi ketiga.

Lian Jianzhang, ekonom dan demografer berpengaruh, berpendapat bahwa insentif semacam itu tidak cukup. Dalam artikel yang diterbitkan pada bulan Juni, Lian menyerukan subsidi bulanan hingga 3.000 yuan atau sekitar Rp6,6 juta untuk anak ketiga dan selanjutnya, dan juga menyarankan hadiah uang tunai satu kali sebesar 100.000 yuan atau sekitar Rp220 juta untuk bayi baru lahir.

"Tren penurunan fertilitas memiliki inersia yang memperkuat diri sendiri yang hanya dapat dipatahkan oleh perangkat kebijakan," tulis Lian.

Pada tahun 2016, kebijakan satu anak yang telah berlaku selama puluhan tahun di China dihapuskan dan pasangan pada umumnya kini dapat memiliki hingga tiga anak. Sichuan, provinsi dengan penduduk lebih dari 80 juta orang, telah menghapus semua pembatasan jumlah bayi yang dapat didaftarkan oleh orang tua.

Tahun lalu, populasi China turun sebanyak 2,08 juta, penurunan kedua berturut-turut. Angka kelahiran mencapai rekor terendah, yaitu 6,39 kelahiran per 1.000 orang.

Video Terkini