Sukses

410 Lebih Penerbangan di India Dikirimi Ancaman Bom Palsu dalam 2 Pekan Terakhir

Pihak pemerintah segera melakukan upaya preventif untuk mencegah kejadian ancaman bom hoaks atau palsu di masa mendatang.

Liputan6.com, New Delhi - Telah terjadi banyak ancaman bom yang ditujukan kepada 400 lebih penerbangan domestik dan internasional dengan maskapai penerbangan India.

Serangkaian ancaman ini berlangsung selama sekitar dua pekan hingga 28 Oktober, demikian menurut laporan di media India The Hindu.

“Dalam 15 hari, lebih dari 410 penerbangan domestik dan internasional yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan India telah menerima ancaman bom hoaks atau palsu,” kata laporan itu, seraya menambahkan bahwa sebagian besar ancaman dikeluarkan melalui media sosial.

Pada tanggal 28 Oktober saja, ancaman semacam itu dikeluarkan kepada 60 lebih penerbangan.

Diketahui, maskapai penerbangan Air India dan IndiGo masing-masing menerima ancaman untuk 21 penerbangan, sedangkan Vistara mengalami gangguan pada 20 penerbangannya. Kendati demikian durasi gangguan ini belum diketahui.

Dilansir Straits Times, Rabu (30/10/2024), IndiGo mengonfirmasi bahwa dua penerbangannya harus dialihkan akibat ancaman bom tersebut. Penerbangan 6E 133 yang berangkat dari Pune menuju Jodhpur dialihkan ke Ahmedabad, sementara penerbangan 6E 87 dari Kozhikode ke Dammam dialihkan ke Mumbai.

Seorang juru bicara Air India juga mengonfirmasi bahwa sejumlah penerbangannya menghadapi ancaman keamanan yang diterima melalui media sosial pada 28 Oktober.

"Setelah mengikuti protokol yang ditetapkan, otoritas terkait segera diberitahu, dan semua prosedur keamanan dijalankan secara ketat sesuai dengan panduan dari otoritas regulasi," kata juru bicara tersebut dalam pernyataan resmi.

2 dari 2 halaman

Langkah Pencegahan

Di tengah lonjakan ancaman bom ini, Kementerian Informasi dan Teknologi India telah menyarankan masyarakat untuk menjalankan "kewajiban ketelitian" dan segera menghapus atau menonaktifkan akses terhadap informasi yang menyesatkan di media sosial sesuai dengan batas waktu ketat yang ditetapkan dalam aturan IT.

Kementerian Penerbangan Sipil juga mengambil langkah untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan, dan melarang individu yang terlibat dalam ancaman tersebut untuk terbang.

Menurut laporan The Hindu, tindakan tegas akan diambil terhadap pelaku setelah mereka teridentifikasi.