Sukses

Vatikan Rilis Maskot Kartun Pertama, Bawa Pesan Harapan bagi Anak Muda

Karakter yang diberi nama Luce ini akan menjadi maskot perayaan Yubileum dalam tradisi ajaran Gereja Katolik.

Liputan6.com, Roma - Vatikan meluncurkan maskot kartun pertamanya pada Senin (28/10/2024), Luce, yang terinspirasi dari karakter anime.

Luce merupakan karya yang dirancang oleh artis pop Italia Simone Legno, salah satu pendiri merek gaya hidup yang terinspirasi dari Jepang tokidoki.

Adapun arti nama Luce adalah cahaya dalam Bahasa Italia. Karakter ini dirancang dengan mencerminkan budaya pop dan membawa pesan harapan dengan cara yang lebih akrab di kalangan anak muda.

Dilansir CNA, Rabu (30/10/2024), ia akan menjadi maskot untuk Yubileum pada tahun 2025 – sebuah acara khusus yang dirayakan setiap 25 tahun oleh Gereja Katolik.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by tokidoki (@simonelegno)

Mewakili seorang peziarah Katolik, Luce mengenakan jaket hujan kuning – yang merujuk pada bendera Kota Vatikan.

Menurut pernyataan resmi Vatikan, sepatu bot Luce yang kotor mencerminkannya telah melewati perjalanan panjang, sementara matanya melambangkan harapan di hati setiap orang dan mencerminkan keinginan untuk spiritualitas dan hubungan dengan yang ilahi.

2 dari 2 halaman

Budaya Pop di Gereja Katolik

Menurut Catholic News Agency, Luce akan memulai debutnya di konvensi budaya pop Italia, Lucca Comics And Games 2024, yang berlangsung dari 30 Oktober hingga 3 November. Di sana, Departemen Evangelisasi Vatikan akan menyelenggarakan ruang yang didedikasikan untuk Luce dan teman-temannya.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Giubileo 2025 (@iubilaeum25)

Menanggapi karyanya di Luce, Simone Legno menulis di Instagram: "Sejujurnya, saya tidak pernah membayangkan bahwa saya akan membawa kontribusi artistik saya yang sederhana, budaya pop, budaya kawaii ke Tahta Suci."

"Saya sangat berterima kasih kepada Departemen Evangelisasi karena telah membuka pintunya untuk seni saya. Saya tumbuh di kota kelahiran saya Roma dalam keluarga Katolik, tempat saya mempelajari prinsip-prinsip iman yang didasarkan pada kemurahan hati dan rasa hormat kepada orang lain. Dalam karya saya, saya beruntung dapat terlibat dengan banyak budaya di dunia, terus mencari bahasa kontemporer dan universal yang ingin saya bawa ke dalam komposisi saya."

"Perayaan Yubelium tidak diragukan lagi merupakan kesempatan unik untuk bertemu dan berdialog bagi jutaan orang, termasuk banyak kaum muda. Saya berharap peziarah Luce dan teman-teman seperjalanannya dapat mewakili sentimen yang bergema di hati generasi muda."