Liputan6.com, New Delhi - Indira Gandhi, Perdana Menteri wanita pertama India, tewas dibunuh oleh dua pengawalnya sendiri pada 31 Oktober 1984 di New Delhi.
Putra Gandhi, Rajiv, kemudian menggantikannya sebagai perdana menteri.
Baca Juga
Pelaku, keduanya keturunan Sikh, menembaki Gandhi saat sedang berjalan menuju kantornya. Mereka diidentifikasi sebagai Beant Singh dan Satwant Singh.
Advertisement
Usai melakukan penembakan, Beant tewas ditembak mati oleh polisi sementara Satwant yang selamat, diadili dan dieksekusi pada tahun 1989.
Setelah kejadian tersebut, kerusuhan pecah di New Delhi. Lebih dari 1.000 orang Sikh yang tidak bersalah terbunuh dalam serangan brutal selama dua hari.
Siapa itu Indira Gandhi?
Indira Gandhi merupakan politikus terkemuka di India, dan merupakan putri dari Jawaharlal Nehru, perdana menteri pertama India.
Wanita kelahiran 19 November 1917 itu muncul sebagai tokoh utama dalam lanskap politik negaranya, dan akhirnya menjadi perdana menteri mengikuti jejak ayahnya.
Gandhi menjabat sebagai perdana menteri perempuan ketiga dan satu-satunya di negaranya mulai tahun 1966 hingga 1977, dan kemudian menjabat satu periode lagi dari tahun 1980 hingga ia meninggal pada tahun 1984.
Sebagai tokoh utama Kongres Nasional India, ia dikagumi karena kepemimpinannya dan dikritik karena pendekatan otoriternya. Ia memainkan peran penting dalam politik India dan sering disebut sebagai pelopor bagi perempuan di seluruh negeri.
Tokoh Kunci dalam Politik India
Gandhi merupakan tokoh kunci dalam politik India selama 17 tahun, baik saat menjabat maupun tidak. Ia memainkan peran aktif dalam gerakan Kemerdekaan dan bekerja sama erat dengan ayahnya, Jawaharlal Nehru, tokoh penting dalam pembentukan India kontemporer, menjabat sebagai asistennya saat ia menjadi perdana menteri.
Pada tahun 1959, ia juga menjabat sebagai presiden Kongres Nasional India.
Gandhi tiba-tiba naik ke tampuk kekuasaan setelah Lal Bahadur Shastri meninggal pada tahun 1966. Pada awal kepemimpinannya, India berjuang dengan kesulitan ekonomi yang signifikan, termasuk inflasi yang tinggi dan kekurangan pangan. Sektor pertanian negara itu rentan karena ketergantungannya pada musim hujan dan bantuan dari AS.
Ia juga menghadapi tantangan politik yang substansial dan mendedikasikan sebagian besar masa jabatannya untuk mengatasi masalah-masalah ini, masalah yang sama yang coba diselesaikan Nehru.
Ia berjuang untuk mengarahkan India menuju kemandirian dan ketahanan ekonomi.
Advertisement
Dinilai Berdampak bagi India
Pada tahun 1980, India telah menjadi negara yang mandiri dan bahkan menjadi negara dengan surplus gandum, di samping kemajuan industri yang luar biasa. Ini menjadi pencapaian yang dikaitkan dengan pemerintahannya.
Tonggak-tonggak penting yang diakui selama kepemimpinannya meliputi kemenangan dalam Perang 1971 dengan Pakistan, pembentukan Bangladesh, dan penguatan status India sebagai negara dengan potensi kekuatan nuklir. Semua perkembangan ini memperkuat harga diri India.
Masa jabatannya berakhir dengan pembunuhannya, meninggalkan warisan berupa pencapaian dan ketegangan yang belum terselesaikan.
Masyarakat India pun terbagi dalam dua pandangan mengenai Indira.
Sementara sebagian orang menganggapnya sebagai ibu, sebagian lainnya menganggapnya sebagai sosok otoriter. Namun, secara luas diterima bahwa kepemimpinannya membentuk India dan menetapkan arah untuk masa depannya.