Liputan6.com, Teheran - Iran mengatakan pada hari Rabu (30/10/2024) bahwa produksi rudalnya tetap utuh, menyusul serangan udara Israel yang menargetkan fasilitas tersebut pekan lalu.
"Tidak ada gangguan dalam proses produksi sistem ofensif seperti rudal," ungkap Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasirzadeh seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (31/10).
Baca Juga
Meski Menang Telak 3-0 di Piala Asia U-20 2025, Pelatih Iran Memuji Timnas Indonesia U-20
Pertandingan Timnas Indonesia U-20 vs Iran di Piala Asia U-20 2025, Disiarkan di RCTI dan GTV hingga Vision+
Iran Dilanda Suhu Dingin Ekstrem Tembus Minus 19 Derajat Celcius, Sekolah dan Kantor Pemerintah Ditutup
"Musuh mencoba merusak sistem pertahanan dan ofensif kami."
Advertisement
Serangan udara Israel yang diluncurkan pada Sabtu (26/10) menargetkan situs militer Iran. Israel menyatakan serangan tersebut sebagai tanggapan atas serangan misil Iran pada 1 Oktober, yang terjadi setelah tewasnya pemimpin militan Hamas Ismail Haniyeh, Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dan seorang komandan Korps Garda Revolusi Iran.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kemudian mengklaim bahwa serangan Israel menghantam kemampuan pertahanan dan produksi rudal Iran.
Angkatan bersenjata Iran menuturkan serangan Israel menewaskan empat tentara dan menyebabkan "kerusakan terbatas" pada beberapa sistem radar. Media Iran melaporkan seorang warga sipil juga tewas.
Israel telah memperingatkan Iran agar tidak membalas serangannya. Namun, Iran yang mengaku tidak menginginkan perang, bersumpah akan memberikan respons yang tepat.