Sukses

Seruan Bipartisan untuk Pilpres AS 2024

Pilpres AS 2024 mempertemukan Donald Trump versus Kamala Harris. Dalam berbagai survei, keduanya bersaing ketat memperebutkan kursi Gedung Putih untuk empat tahun ke depan.

Liputan6.com, Washington, DC - Menjelang Pilpres Amerika Serikat (AS) 2024, lebih dari 100 mantan senator AS, anggota Kongres, gubernur, veteran militer berpangkat tinggi, dan pejabat Gedung Putih dari kedua partai menegaskan pentingnya kepercayaan rakyat AS terhadap pemilu dan pengalihan kekuasaan secara damai.

"Kami menyerukan kepada semua warga AS untuk tidak hanya memberikan suara, namun juga mendukung dan menjaga sistem pemilu yang mendasari sistem perwakilan konstitusi kita dan melindungi kebebasan kita," demikian pernyataan bersama, seperti dilansir Politico, Senin (4/11/2024).

"Kami menegaskan bahwa setelah pemilu diselenggarakan dan disahkan, dengan penghitungan ulang dan peninjauan yang tepat dilakukan sebagaimana diperlukan, sangat penting bagi semua calon untuk menerima hasil dan mendukung pengalihan kekuasaan secara damai."

Pernyataan yang sama menambahkan, "Pengalihan kekuasaan secara damai sangat penting untuk memastikan stabilitas dalam pemerintahan, kepercayaan terhadap lembaga sosial, ekonomi, dan politik, serta hubungan diplomatik global dan kedudukan internasional."

Para penandatangan pernyataan termasuk pensiunan Laksamana Bill McRaven, mantan Menteri Pertahanan Leon Panetta, pensiunan Laksamana Mike Rogers, dan mantan gubernur John Carlin, Asa Hutchinson, Bill Ritter, dan Bob Taft. Ada pula mantan Senator Republik Lamar Alexander, Dan Coats, Bill Frist, Chuck Hagel, Dirk Kempthorne, dan Rob Portman ada dalam daftar tersebut, demikian pula mantan Senator Demokrat Tom Daschle, Mark Begich, Carol Moseley Braun, Byron Dorgan, Gary Hart, John Bennett Johnston, Timothy Wirth, dan Mark Udall.

Mantan pemimpin mayoritas DPR Dick Gephardt juga ada dalam daftar itu.

"Kami mendesak semua warga AS untuk mendukung pemilu yang adil dan menghormati hasilnya," tutup pernyataan itu. "Kepercayaan terhadap pemilu kita adalah landasan di mana prinsip dan nilai-nilai pemerintahan sendiri kita dibangun."

Pernyataan bersama tersebut diorganisasikan oleh More Perfect dan Issue One, yang telah mengorganisasi aliansi bipartisan yang luas yang mencakup 34 pusat kepresidenan, Yayasan Arsip Nasional, Akademi Seni dan Sains Amerika, Institut Demokrasi Karsh di Universitas Virginia, dan lebih dari 100 organisasi lain yang bekerja untuk membantu melindungi dan memperbarui demokrasi menjelang peringatan 250 tahun Deklarasi Kemerdekaan.

Kelompok-kelompok itu berupaya memajukan lima tujuan demokrasi yang mencakup "pembelajaran kewarganegaraan universal", "layanan dan kesukarelaan nasional", "menjembatani kesenjangan", pemilihan umum yang tepercaya", dan "akses ke berita dan informasi tepercaya".

Pesan bersama muncul saat mantan pejabat tinggi membunyikan peringatan tentang disinformasi, konspirasi, dan ancaman yang merusak kepercayaan pada Pilpres AS 2024.

"Tanpa kepercayaan pada proses pemilu, legitimasi pemerintah, keinginan rakyat, dan prinsip-prinsip konstitusi kita berada dalam risiko," imbuh pernyataan bersama.

Â