Liputan6.com, Jakarta - Pada pemilu AS, terdapat beberapa negara bagian kunci yang disebut sebagai medan pertempuran atau swing states yang sering kali menjadi penentu pemenang pilpres AS. Maka dari itu, hasil pemungutan suara dari negara-negara bagian tersebut jadi sangat ditunggu.
Baca Juga
Menurut The Telegraph, yang dikutip Senin (4/11/2024), swing states biasanya terpecah antara dua partai AS, dan jumlah mayoritasnya berpindah antara Partai Demokrat dan Partai Republik dengan selisih kemenangan yang tipis.
Advertisement
Pennsylvania, yang memiliki 19 suara electoral college, telah terbukti menjadi negara bagian yang penting dalam beberapa pemilihan presiden terakhir, dan hal ini masih benar pada pemilu AS 2024.
Trump juga harus membalikkan Arizona, Georgia, Wisconsin, dan Nevada, yang dimenangkan oleh Presiden Joe Biden secara tipis pada tahun 2020.
Florida dan Ohio, yang dulunya dianggap marjinal, telah menjadi wilayah yang aman bagi Partai Republik dalam beberapa pemilihan terakhir. Namun, semua itu tidak ada yang pasti.
Mengapa Swing State Penting?
Laporan U.S. News menyebut swing states adalah negara bagian yang dianggap memiliki peran penting dalam hasil pilpres AS, di mana kedua kandidat, dari Partai Demokrat dan Partai Republik memiliki tingkat dukungan yang seimbang.
Negara swing states sering kali sama dalam setiap siklus pemilihan presiden, meskipun faktor-faktor seperti perubahan demografi dan jumlah pemilih dapat membuat negara bagian yang biasanya adalah Blue state (Biru) atau negara bagian yang secara konsisten mendukung kandidat dari partai Demokrat dan Red state (merah) yang konsisten mendukung kandidat dari partai Republik berubah menjadi ungu atau negara yang kecenderungan politiknya tidak konsisten.
Georgia misalnya, masuk ke dalam kategori swing states setelah kemenangan mengejutkan Biden dari partai demokrat di sana pada tahun 2020 dan kemenangan Senator Demokrat, Raphael Warnock dalam pemilu pada tahun 2022.
Sebelumnya, Georgia menjadi salah satu negara bagian yang selalu mendukung kandidat dari Partai Republik dalam pemilihan Presiden.
Siapa pun kandidat yang memenangkan negara-negara bagian swing states terbanyak akan menjadi presiden AS.
Daftar Lengkap Negara Swing States
1. Arizona
Hak Pilih: 11 Electoral College votes
Negara Bagian dengan julukan Grand Canyon ini berubah dari kemenangan Trump pada tahun 2016 menjadi kemenangan tipis Biden pada tahun 2020, melawan tradisi yang telah berlangsung selama beberapa dekade, karena seorang kandidat dari Partai Republik telah memenangkan negara bagian tersebut dalam setiap pemilihan presiden sebelumnya.
Status Arizona sebagai medan pertempuran adalah bukti perubahan demografi, dan imigrasi - yang selalu menjadi isu polarisasi, terutama pada tahun 2024 - adalah titik masalah utama di Arizona tahun ini.
2. Georgia
Hak Pilih: 16 Electoral College votes
Georgia adalah contoh lain bagaimana kelompok swing states dapat bervariasi.
Kemenangan besar Biden di sana pada tahun 2020 menandai pertama kalinya seorang kandidat presiden dari Partai Demokrat memenangkan negara bagian tersebut sejak Bill Clinton pada tahun 1992.
Jumlah pemilih kulit hitam dan antusiasme pada tahun 2020 memainkan peran penting dalam kemenangan Biden, dan blok suara ini akan menjadi sangat penting pada bulan November 2024 nanti.
3. Michigan
Hak Pilih: 15 Electoral College votes
Negara Bagian yang memiliki julukan Great Lakes ini hampir selalu memilih Partai Demokrat dalam beberapa dekade terakhir, namun juga tidak asing lagi sebagai medan pertempuran.
Ini adalah salah satu dari tiga negara bagian - bersama dengan Pennsylvania dan Wisconsin - yang membentuk blue wall atau tembok biru untuk Biden pada tahun 2020, tetapi Trump memenangkan setiap negara bagian atas mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton pada tahun 2016.
"Tembok biru" merujuk pada negara-negara bagian di Amerika Serikat yang secara konsisten mendukung kandidat dari Partai Demokrat dalam pemilihan presiden.
Data survei terbaru menunjukkan bahwa ekonomi adalah hal yang paling penting bagi para pemilih Michigan, dan kelas pekerja. Negara bagian ini merupakan negara kunci yang harus dimenangkan oleh kedua kandidat untuk menjadi Presiden.
4. Nevada
Hak Pilih: 6 Electoral College votes
Fakta bahwa Nevada memiliki jumlah suara elektoral terendah di antara tujuh negara bagian yang menjadi medan pertempuran ini tidak mengurangi pentingnya suara negara ini dalam pemilihan presiden.
Kemenangan Biden pada tahun 2020 menandai kemenangan keempat berturut-turut oleh kandidat Demokrat di Negara dengan julukan Silver State ini, tetapi selisihnya relatif kecil pada tahun itu dan pada tahun 2016, ketika Clinton memenangkannya.
Meskipun cukup dekat dengan perbatasan selatan dan lebih dari 30% populasi yang beragam dengan latar belakang Hispanik, jajak pendapat menunjukkan bahwa ekonomi menduduki peringkat teratas dibandingkan dengan imigrasi sebagai isu utama pemilu di negara bagian ini.
5. North Carolina
Hak Pilih: 16 Electoral College votes
Negara Bagian dengan julukan Tar Heel ini mungkin "condong ke Partai Republik," menurut analisis dari U.S. News, tetapi masih merupakan negara bagian yang pasti akan berubah. Trump memenangkan North Carolina hanya dengan 1,3 poin persentase pada tahun 2020.
Biden menjadikan negara bagian ini sebagai perhentian terakhir dalam tur pasca-State of the Union (serangkaian kunjungan yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat dan pejabat tinggi lainnya setelah pidato State of the Union) ke negara-negara bagian swing states, dan Demokrat berharap North Carolina akan terbukti menjadi Georgia selanjutnya, pada tahun 2024.
Negara bagian ini juga bisa menjadi kemenangan penting bagi Biden jika swing state lainnya berpihak pada Trump.
6. Pennsylvania
Hak Pilih: 19 Electoral College votes
Negara Bagian dengan julukan Keystone ini memberikan “blue wall” atau tembok biru yang konsisten mendukung kandidat dari partai demokrat - dan kursi kepresidenan - untuk Biden, putra daerahnya, pada tahun 2020.
Namun, kemenangan Trump di sana pada tahun 2016 menghentikan rentetan kemenangan kandidat Demokrat di negara bagian tersebut, dan Biden hanya menang dengan 1,2 poin persentase empat tahun lalu.
Jumlah 19 suara elektoralnya merupakan yang terbanyak kelima secara keseluruhan dan jumlah tertinggi di antara negara-negara bagian yang mengambang.
7. Wisconsin
Hak Pilih: 10 Electoral College votes
Wisconsin pernah dianggap sebagai negara bagian Rust Belt yang dapat diandalkan hingga Trump meraih kemenangan di sana pada tahun 2016 dan mengukuhkan statusnya sebagai medan pertempuran atau swing state.
Biden kemudian membalikkan keadaan dengan kemenangan tipisnya di Negara Bagian yang memiliki julukan “Badger” ini atas mantan presiden tersebut pada tahun 2020.
Kedua kandidat utama 2024 menuju ke sana pada bulan April lalu, menunjukkan pentingnya 10 suara elektoral Wisconsin.
Advertisement