Liputan6.com, Washington D.C - Richard Nixon terpilih sebagai presiden Amerika Serikat pada 6 November 1968. Ia menang atas politisi dari partai Demokrat Hubert Humphrey.
Humphrey pun mengakui kekalahannya atas kandidat dari partai Republik tersebutm, dikutip dari BBC, Rabu (6/11/2024).
Baca Juga
Richard Nixon memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat dalam laga yang berlangsung sangat ketat dan penuh ketegangan di tengah situasi sosial-politik yang bergejolak.
Advertisement
Kampanyenya fokus pada "hukum dan ketertiban" serta janji untuk mengakhiri Perang Vietnam dengan "damai yang terhormat."
Nixon menang dengan selisih suara yang tidak terlalu besar dalam pemungutan suara populer, tetapi meraih lebih banyak suara elektoral yang cukup untuk mengamankan kursi kepresidenan.
Lewat kemenangan itu, Richard Nixon menjadi presiden ke-37 Amerika Serikat. Ia menjabat dari tahun 1969 hingga 1974.
Sebelumnya, ia pernah menjadi Wakil Presiden AS di bawah Dwight D. Eisenhower dari 1953 hingga 1961.
Nixon terkenal karena peran pentingnya dalam kebijakan luar negeri AS selama era Perang Dingin, terutama dalam memperbaiki hubungan dengan Tiongkok dan Uni Soviet.
Pada 9 Agustus 1974, Nixon mengundurkan diri di tengah ancaman pemakzulan terkait skandal Watergate. Wakil Presiden Gerald Ford kemudian menggantikannya dan memberikan pengampunan penuh kepada Nixon atas segala potensi kejahatan terkait masa jabatannya.
Setelah pengunduran dirinya, Nixon menjalani kehidupan yang relatif tenang dan menulis beberapa buku mengenai politik serta kebijakan luar negeri hingga meninggal pada tahun 1994.