Sukses

Netanyahu Pecat Menhan Israel Yoav Gallant, Ada Apa?

Soal pemecatan Gallant, Netanyahu menyinggung krisis kepercayaan yang berangsur-angsur semakin dalam.

Liputan6.com, Tel Aviv - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan pada Selasa (5/11/2024) malam bahwa dia mencopot Menteri Pertahanan Yoav Gallant dari jabatannya dan menggantinya dengan Israel Katz. 

Langkah tersebut merupakan perubahan yang mengejutkan setelah Netanyahu hampir melakukan langkah serupa pada September, namun kemudian berubah pikiran. Ketua Partai New Hope atau Harapan Baru Gideon Sa'ar, yang bergabung dengan koalisi Netanyahu pada akhir September sebagai menteri tanpa portofolio akan menggantikan Katz sebagai menteri luar negeri.

"Komitmen tertinggi saya sebagai perdana menteri Israel adalah untuk menjaga keamanan Israel dan membawa kita menuju kemenangan mutlak," kata Netanyahu seperti dikutip dari The Jerusalem Post, Rabu (6/11).

"Di tengah perang, lebih dari sebelumnya, perlu ada kepercayaan penuh antara perdana menteri dan menteri pertahanan."

Netanyahu menambahkan, "Sayangnya, meskipun dalam beberapa bulan pertama operasi militer ada kepercayaan seperti itu dan pekerjaan yang sangat membuahkan hasil, selama beberapa bulan terakhir, kepercayaan antara saya dan menteri pertahanan telah retak."

"Terjadi kesenjangan yang signifikan antara saya dan Gallant dalam mengelola operasi militer serta kesenjangan ini disertai dengan pernyataan dan tindakan yang bertentangan dengan keputusan pemerintah dan keputusan kabinet."

"Saya telah melakukan banyak upaya untuk menjembatani kesenjangan ini, namun kesenjangannya malah melebar. Mereka juga menjangkau publik dengan cara yang tidak dapat diterima dan lebih buruk lagi, mereka menjangkau musuh - musuh kita merasa puas dengan ini dan memperoleh banyak keuntungan darinya."

Gallant kemudian menulis di platform media sosial X, "Keamanan Negara Israel adalah dan akan selalu menjadi misi hidup saya."

Pemecatan Gallant akan berlaku efektif dalam 48 jam. Di lain sisi, pengangkatan Katz dan Saar memerlukan persetujuan dari pemerintah dan kemudian Knesset.

Tentang pilihannya atas sosok Katz, Netanyahu menuturkan, "Katz telah membuktikan kemampuan dan dedikasinya terhadap keamanan nasional, baik sebagai menteri luar negeri, menteri keuangan, dan menteri intelijen selama lima tahun, serta sebagai anggota lama Kabinet Keamanan."

"Dia membawa kombinasi yang mengesankan antara pengalaman dan keterampilan praktis, yang dikenal sebagai 'buldoser' dengan kekuatan yang tenang dan tekad yang bertanggung jawab—semua kualitas penting dalam kepemimpinan saat operasi militer," sebut Netanyahu.

Netanyahu mencatat bahwa pengalaman panjang Sa'ar sebagai anggota pemerintah dan kabinet memberinya wawasan berharga dalam masalah kebijakan dan keamanan

"Dan dia akan menambah kekuatan besar bagi kepemimpinan kita," ujar Netanyahu.

Hubungan Netanyahu dan Gallant dilaporkan memburuk sejak pecahnya perang terbaru di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023. Gallant secara terbuka menuduh Netanyahu melibatkan pertimbangan politik dalam pengambilan keputusannya, sementara Netanyahu menuduh Gallant berusaha menggulingkan pemerintah dari dalam.

Gallant juga menjadi penghalang bagi upaya Netanyahu untuk mencabut pengecualian Yahudi Haredi dari dinas militer dan pemecatannya dapat berkontribusi dalam memecahkan masalah tersebut.