Dikira Suci, Tetesan Air AC di Kuil Kota Vrindavan Viral Jadi Rebutan Warga

Mengutip beberapa laporan kesehatan, dokter tersebut telah memperingatkan tentang efek samping mengonsumsi air tersebut.

Penyakit legionnaires adalah jenis pneumonia parah yang disebabkan oleh bakteri Legionella, yang umumnya ditemukan di lingkungan air tawar seperti sungai dan danau

Namun, penyakit ini dapat tumbuh di sistem air buatan manusia, seperti menara pendingin, bak mandi air panas, sistem perpipaan, dan unit pendingin udara.

Orang dapat tertular penyakit ini dengan menghirup tetesan kecil air yang terkontaminasi. Gejalanya meliputi demam tinggi, batuk, nyeri otot, dan sesak napas.

Meskipun dapat menyerang siapa saja, orang dewasa yang lebih tua, perokok, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah memiliki risiko yang lebih tinggi.

Air pendingin udara (AC), yang dalam banyak kasus terkumpul melalui kondensasi, dapat menimbulkan beberapa efek berbahaya dan karenanya tidak dapat dianggap aman untuk diminum atau untuk keperluan rumah tangga lainnya.

Kontaminasi dari debu, kotoran, spora jamur, dan bahkan bahan kimia dari komponen AC dapat dengan mudah ditemukan di air AC yang terkumpul. Karena air ini terbentuk melalui kondensasi, air ini tidak mengandung mineral penting dan dapat dengan mudah tercemar oleh kontaminan dan kotoran lingkungan.

Air dari AC dapat mengandung mikroba berbahaya, seperti bakteri dan jamur, karena air tersebut mengalir melalui saluran dan permukaan yang terpapar debu dan kotoran. Terkadang, bahkan logam berat, seperti tembaga atau aluminium, dalam kumparan dan pipa unit AC dapat larut ke dalam air, sehingga menjadi racun jika tertelan.

Selain itu, paparan air ini juga dapat menyebabkan iritasi atau reaksi alergi terhadap kulit.