Sukses

Sejarah Pesawat Ulang Alik, Wahana Antariksa Paling Canggih pada Masanya

Pesawat ulang alik dirancang untuk dapat digunakan berulang kali dalam misi dari bumi ke orbit, dengan tujuan utama agar sebagian besar komponennya bisa dipakai kembali setelah setiap misi.

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat ulang alik adalah salah satu wahana antariksa paling canggih yang pernah digunakan oleh NASA. Wahana ini merupakan hasil penggabungan antara pesawat terbang dan peluru kendali.

Teknologi pesawat ini membawa manusia untuk melakukan perjalanan ke luar angkasa. Menurut laman Space pada Senin (11/11/2024) pesawat ulang alik yang juga dikenal dengan nama space shuttle ini pertama kali dioperasikan oleh NASA pada 1981.

Menariknya, pengembangan pesawat ulang alik tidak bisa dilepaskan dari konteks perlombaan teknologi antariksa antara Amerika Serikat dan Uni Soviet selama Perang Dingin. Pesawat ulang alik dirancang oleh NASA untuk efisiensi biaya, sehingga Amerika Serikat dapat melanjutkan misi luar angkasa setelah berhasil mengalahkan Uni Soviet dengan misi pendaratan manusia pertama di Bulan pada 1969.

Pada Januari 1972, Presiden AS Richard Nixon mengumumkan secara resmi bahwa NASA tengah mengembangkan pesawat ulang-alik. Pesawat ulang alik dirancang untuk dapat digunakan berulang kali dalam misi dari bumi ke orbit, dengan tujuan utama agar sebagian besar komponennya bisa dipakai kembali setelah setiap misi.

Sebelumnya, komponen pesawat antariksa hanya bisa digunakan sekali, yang membuat biaya misi luar angkasa sangat tinggi. Konsep pesawat ulang-alik sendiri terinspirasi oleh desain pesawat militer yang diusulkan Nazi pada 1930-an, yang direncanakan untuk menjatuhkan bom di New York City.

Pada akhir 1930-an, Nazi menginisiasi proyek "Amerika Bomber" untuk mengembangkan pesawat yang dapat terbang dari Jerman dan menjatuhkan bom di Amerika Serikat. Salah satu ide yang muncul dalam proyek ini adalah sebuah roket bersayap bernama Silbervogel, yang dirancang untuk terbang ke ruang suborbital dan kembali lagi ke stratosfer.

Meskipun proyek tersebut dibatalkan, konsep Silbervogel jatuh ke tangan Amerika Serikat setelah Perang Dunia II, ketika sejumlah ilmuwan Jerman dipindahkan ke AS. Dalam era Perang Dingin, AS bersemangat mengembangkan teknologi tersebut.

Proyek pengembangan Silbervogel ini dilanjutkan oleh Angkatan Udara AS dan kemudian oleh NASA yang baru terbentuk pada 1958. Pada 1960-an, Angkatan Udara AS merancang pesawat ruang angkasa X-20, yang dikenal dengan nama Dyna-Soar.

Dyna-Soar, yang dirancang untuk berbagai misi termasuk pengintaian dan pemeliharaan satelit, menjadi cikal bakal pesawat ulang alik. Pengembangan pesawat ulang-alik mulai dilaksanakan oleh NASA setelah keberhasilan AS mendaratkan manusia pertama di Bulan pada 1969.

Meskipun ada banyak program luar angkasa yang diusulkan, Presiden Nixon memilih untuk fokus pada pengembangan pesawat ulang alik, dengan alasan efisiensi biaya. Program ini akan memungkinkan AS untuk melaksanakan misi luar angkasa lebih sering dengan anggaran yang lebih rendah.

 

2 dari 2 halaman

Pertama Lepas Landas

Pada 12 April 1981, pesawat ulang alik pertama buatan NASA, Columbia, lepas landas dari Kennedy Space Center untuk menjalankan misi perdananya. Selama 54 jam, dua astronaut di pesawat tersebut menguji semua sistem pesawat dan mengorbit bumi sebanyak 37 kali sebelum mendarat kembali di Bumi.

Pesawat ulang alik dirancang untuk membawa astronot ke orbit rendah bumi, melakukan berbagai aktivitas luar angkasa, dan kembali ke bumi setelah misi selesai. Selama masa operasionalnya, pesawat ulang alik digunakan untuk berbagai misi, termasuk penelitian ilmiah, perbaikan satelit, dan pembangunan stasiun luar angkasa.

Sementara itu, Uni Soviet juga mengembangkan program pesawat ulang-alik pada masa Perang Dingin. Namun, program Soviet hanya berhasil meluncurkan satu pesawat ulang alik pada 1988, dan berhenti setelah Uni Soviet bubar pada 1991.

Dengan demikian, Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara yang mengoperasikan pesawat ulang alik untuk misi luar angkasa. NASA mengoperasikan pesawat ulang-alik selama 30 tahun, mulai dari tahun 1981 hingga 2011.

Selama periode tersebut, NASA meluncurkan pesawat-pesawat ulang-alik seperti Columbia, Challenger, Discovery, Atlantis, dan Endeavour, yang bersama-sama menyelesaikan 135 misi luar angkasa. Program pesawat ulang-alik resmi berakhir pada 21 Juli 2011, ketika pesawat ulang alik Atlantis melakukan pendaratan terakhirnya, menandai berakhirnya era pesawat ulang-alik NASA.

(Tifani)