Liputan6.com, Taipei - Biro Investigasi Kementerian Kehakiman Taiwan mengatakan bahwa tidak ada bukti bahwa produsen Taiwan terlibat dalam produksi pager yang meledak di Lebanon pada September 2024.
Perusahaan Taiwan Gold Apollo belum memproduksi model pager AR-924 dalam beberapa tahun terakhir, tetapi diproduksi oleh perusahaan bernama Frontier Group Entity di luar Taiwan, kata biro tersebut dalam sebuah pernyataan, dikutip dari laman Arab News, Senin (11/11/2024).
Baca Juga
Sebelumnya, pager yang digunakan oleh ratusan anggota kelompok Hizbullah meledak hampir bersamaan di Lebanon dan Suriah pada Selasa (17/9), menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai beberapa ribu orang.
Advertisement
Hizbullah dan pemerintah Lebanon menyalahkan Israel atas apa yang diyakini sebagai serangan canggih jarak jauh.
Di antara mereka yang terluka adalah duta besar Iran untuk Lebanon. Ledakan misterius terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hizbullah yang didukung Iran, yang telah saling tembak di perbatasan Israel-Lebanon sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas yang memicu perang di Jalur Gaza.
Pager yang meledak diyakini diperoleh oleh Hizbullah setelah pemimpin kelompok itu memerintahkan para anggotanya pada bulan Februari untuk berhenti menggunakan ponsel, dengan peringatan mereka dapat dilacak oleh intelijen Israel. Seorang pejabat Hizbullah mengatakan kepada kantor berita AP bahwa pager tersebut adalah merek baru, namun dia menolak menyebutkan sudah berapa lama pager digunakan.
Pada Selasa (17/9) sekitar pukul 03.30 sore waktu setempat, saat orang-orang berbelanja kebutuhan sehari-hari, duduk di kafe atau mengendarai mobil dan sepeda motor di lalu lintas sore, pager di tangan atau saku mereka mulai memanas dan kemudian meledak meninggalkan pemandangan berlumuran darah dan membuat orang-orang panik.
AS Mengaku Tak Terlibat
Menurut pejabat keamanan Lebanon dan seorang pejabat Hizbullah, ledakan terutama terjadi di daerah-daerah tempat kelompok itu memiliki kehadiran yang kuat, khususnya pinggiran selatan Beirut dan di wilayah Beqaa di Lebanon timur, serta di Damaskus. Pejabat Hizbullah berbicara dengan syarat anonim karena dia tidak berwenang berbicara kepada pers.
Ledakan pager terjadi beberapa jam setelah badan keamanan internal Israel mengaku telah menggagalkan upaya Hizbullah membunuh seorang mantan pejabat keamanan senior Israel menggunakan alat peledak yang ditanam yang dapat diledakkan dari jarak jauh.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Matthew Miller menegaskan AS tidak mengetahui insiden ini sebelumnya dan tidak terlibat.
"Saat ini, kami sedang mengumpulkan informasi," katanya, seperti dilansir kantor berita AP, Rabu (18/9).
Advertisement