Pilihan Raya Umum ke-13 Malaysia kali ini lain dari sebelumnya. Berlangsung ketat dan panas. Salah satunya ditunjukkan oleh 'perang' poster masing-masing calon anggota parlemen dari kubu berbeda, yang memajang gambar mereka di jalanan, disertai slogan-slogan kampanye.
Salah satu yang menarik adalah calon anggota legislatif Putrajaya dari koalisi Pakatan Rakyat, yang diajukan Parti Islam Se-Malaysia (Pas), Datuk Hj Husam Musa.
Sebenarnya tak ada yang istimewa dari posternya yang bertebaran di ibukota pemerintahan, Putrajaya -- yang nyaris kosong melompong Sabtu ini. Namun, pakaian kotak-kotak yang ia kenakan mirip dengan 'pakaian kebesaran' Jokowi saat maju menjadi calon Gubernur DKI Jakarta, yakni kotak-kotak dengan warna senada.
"Dia orang yang berani mencoba mencalonkan diri untuk wilayah Putrajaya," kata seorang sopir taksi, Imam Kaedi kepada Liputan6.com di Putrajaya, Malaysia, Sabtu (4/5/2013).
Lawan Husam Musa tak main-main, yakni calon kuat dari Barisan Nasional, Datuk Seri Tengku Adnan Tengku Mansor. Yang disebut-sebut sebagai calon yang pasti jadi, selain perdana menteri dan deputinya. Pencalonan Adnan bahkan diumumkan secara langsung oleh Presiden UMNO, sekaligus PM Malaysia, Najib Tun Abdul Razak.
Adnan adalah wakil rakyat pertama Putrajaya pada 2004. Posisinya belum tergoyahkan, setidaknya sampai saat ini. Namun, menurut Imam, semua bisa terjadi dalam pemilu kali ini. Sebab, "banyak orang yang inginkan perubahan. Pemerintahan yang terlalu lama berkuasa tak baik."
Lalu, apakah pakaian kotak-kotak Husam Musa ada kaitan dengan Jokowi? Belum ada konfirmasi soal itu.
Namun, Imam yang punya hak suara di Putrajaya tak mengenal nama Jokowi? "Siapa dia? Apakah juga orang politik," tanya dia. Pria di tubuhnya mengalir darah keturunan Jawa itu lantas termanggut-manggut saat diberi tahu, Jokowi adalah orang Jawa yang menjadi Gubernur di DKI Jakarta, ibu kota Indonesia.
Demikian juga dengan M Rofiq, sopir bus yang melayani rute Putrajaya. "Saya tak pernah dengar Jokowi," kata dia, yang juga punya hak pilih di Putrajaya.
"A Malaysian Jokowi"
Meski mungkin tak ada kaitannya antara pilihan baju kotak-kotak calon anggota parlemen oposisi Malaysia dengan efek Jokowi yang fenomenal di tanah air, sosok mantan Walikota Solo itu sebelumnya pernah menghiasi opini yang dimuat media negeri jiran, The Malay Mail.
Penulisnya, Syed Nadzri menyebut sosok Jokowi sangat dibutuhkan Malaysia. Dalam tulisan berjudul 'Wanted badly: A Malaysian Jokowi', ia memadukan kondisi perpolitikan di negerinya yang semakin memburuk menjelang pemilihan umum pada April mendatang dengan sepak terjang Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Jokowi lebih menekankan kerja nyata daripada sibuk dengan urusan politik," demikian cuplikan singkat tulisan Syed, seperti dikutip dari The Malay Mail, Kamis (21/2/2013). (Ein)
Baca juga: "Malaysia Butuh Sosok Seperti Jokowi"
Ada Baju Kotak-kotak Mirip Jokowi di Pemilu Malaysia!
Calon anggota legislatif Putrajaya dari koalisi Pakatan Rakyat, Datuk Hj Husam Musa mengenakan pakaian kotak-kotak mirip kemeja Jokowi.
Advertisement