Liputan6.com, New Delhi - Kantor polisi India di negara bagian Manipur timur laut yang bermasalah diserang pasukan minoritas Kuki pada hari Senin (11/11/2024). Kedua kubu kemudian terlibat pertempuran.
"Polisi India di negara bagian Manipur timur laut yang bermasalah pada hari Senin (11/11) bertempur dengan pasukan minoritas Kuki setelah kantor mereka diserang, dengan sedikitnya 10 orang tewas," kata seorang pejabat distrik pada hari Senin seperti dikutip dari AFP.
Baca Juga
Kekerasan tersebut merupakan yang terbaru dalam konflik membara yang pecah di Manipur pada Mei 2023, antara mayoritas Hindu Meitei dan komunitas Kuki yang sebagian besar beragama Kristen.
Advertisement
Seorang petugas terluka saat mereka "memukul mundur serangan di kantor polisi", Krishna Kumar, wakil komisaris distrik Jiribam negara bagian tersebut mengatakan kepada AFP, seraya menambahkan bahwa "10 mayat penjahat telah ditemukan sejauh ini".
Kuldip Singh, penasihat keamanan pemerintah Manipur, melaporkan baku tembak "hebat" berlangsung sekitar 45 menit. Senjata yang disita dari penyerang yang tewas termasuk senapan serbu dan granat berpeluncur roket.
Pasukan bersenjata India telah dikirim ke daerah tersebut untuk memperkuat pasukan keamanan.
"Operasi terus berlanjut....untuk mengusir militan bersenjata", kata Singh.
Kelompok masyarakat Kuki, Dewan Kuki-Zo, mengatakan 11 anggotanya telah tewas saat mengutuk "kekerasan" tersebut dengan "keras" dan menyerukan "penutupan total" pada hari Selasa (12/11).
Kekerasan tersebut terjadi setelah mayat seorang wanita Kuki yang terbakar ditemukan di distrik tersebut minggu lalu, yang memicu kemarahan.
Mereka yang tewas berasal dari suku Hmar, kelompok yang lebih kecil di dalam Suku Kuki.
200 Orang Tewas Sejak Konflik dengan Minoritas Kuki Dimulai
Setidaknya 200 orang telah tewas sejak konflik dimulai, dan masyarakat telah terpecah menjadi kelompok-kelompok yang bersaing di seluruh wilayah negara bagian tersebut, yang berbatasan dengan Myanmar yang dilanda perang.
Setelah berbulan-bulan relatif tenang, peningkatan kekerasan pada bulan September menewaskan sedikitnya 11 orang, termasuk oleh pemberontak yang dilaporkan menembakkan roket dan menjatuhkan bom dengan pesawat nirawak.
Adapun ketegangan yang sudah berlangsung lama antara masyarakat Meitei dan Kuki berkisar pada persaingan untuk mendapatkan tanah dan pekerjaan publik.
Aktivis hak asasi manusia menuduh para pemimpin lokal memperburuk perpecahan etnis untuk keuntungan politik.
Manipur diperintah oleh Partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi.
Advertisement