Sukses

16 November 1939: Bos Gangster Al Capone yang Pernah Dipenjara di Alcatraz Bebas

Alcatraz dikenal sebagai salah satu penjara paling ketat dalam sistem pemasyarakatan AS yang menampung para kriminal kelas kakap.

Liputan6.com, Chicago - Pada 16 November 1939, gangster Amerika Serikat dan bos dari sindikat mafia Chicago OutfitAl Capone, dibebaskan untuk dirawat setelah menderita sifilis. 

Melansir dari The Mob Museum pada Kamis (14/11/2024), empat tahun setelah masa hukuman Capone di penjara Alcatraz, efek dari sifilis yang tidak diobati dengan benar mulai berdampak. Dia dirawat di rumah sakit penjara hingga Januari 1939 ketika dia dipindahkan ke Terminal Island di Los Angeles untuk menjalani masa hukuman, lalu ke Lewisburg, Pennsylvania.

Setelah dibebaskan, Capone dirawat di Rumah Sakit Union Memorial di Baltimore. Pada bulan Maret 1940, Capone bersama keluarganya kembali ke rumah mereka di Palm Island, Florida. Capone meninggal di rumahnya pada 25 Januari 1947.

Gangster bernama panjang Alphonse Capone ini tiba di penjara Alcatraz bersama dengan tahanan lain untuk menjalankan hukumannya pada Agustus 1934. Para tahanan diproses, difoto, diperiksa untuk mencari barang selundupan dan diberi nomor dan sel.

Capone, yang terdaftar sebagai No. 85, dengan cepat menjadi sorotan utama dan membuat Lembaga Pemasyarakatan Federal Alcatraz semakin menjadi pusat perhatian publik, yang mungkin memang sesuai dengan harapan biro tersebut. 

“FBI tidak pernah menjelaskan mengapa Capone ditugaskan ke Alcatraz,” tulis Jonathan Eig dalam bukunya yang berjudul Get Capone pada tahun 2011, ”namun tampaknya cukup jelas bahwa ini adalah langkah publisitas.”

“Mereka (pemerintah federal) ingin semua orang tahu bahwa Alcatraz adalah penjara paling keras di negeri ini.”

Eig berpendapat bahwa kehadiran Capone di penjara baru ini merupakan keuntungan bagi publisitas. 

Petugas penjara tersebut juga berusaha memperlakukannya sama seperti narapidana lainnya. Tidak seperti selnya di Lembaga Pemasyarakatan Negara Bagian Timur di Philadelphia yang dilengkapi dengan perabotan lengkap, Al Capone tidak menikmati fasilitas khusus di Alcatraz.

Meskipun ia dikenal sebagai “tahanan teladan”, masa tahanannya di Alcatraz juga pernah diwarnai insiden. 

Dia pernah diserang setidaknya satu kali. Serangan itu terjadi pada Juni 1936, ketika narapidana James “Tex” Lucas menikam punggung Capone dengan gunting dari tempat pangkas rambut. 

Luka-lukanya ringan, tetapi ceritanya menjadi sangat terkenal. Terdapat versi di mana Al mematahkan banjo (kadang-kadang diceritakan sebagai mandolin atau mandola) di atas kepala Lucas.

Catatan menyatakan bahwa Capone memang membalas dengan dorongan atau pukulan sebelum seorang penjaga turun tangan. Capone memang memainkan alat musik di Alcatraz, tapi cerita tentang dia memukulkannya ke kepala penyerangnya kemungkinan besar salah. 

Cerita ini menjadi terkenal setelah ditulis oleh mantan narapidana A.W. Davis pada tahun 1937. Kisah-kisah lain, yang bisa dibilang dibumbui, tentang Capone dimuat dalam buku seorang narapidana yang dibebaskan bersyarat, Roy Gardner, berjudul Hellcatraz: The Rock of Despair, yang diterbitkan pada tahun 1939.