Sukses

4 Cara Mudah Mengawetkan Buah dan Sayur di Rumah

Mengawetkan buah dan sayur dapat mengurangi pemborosan makanan dan dapat dilakukan tanpa peralatan khusus. Begini caranya:

Liputan6.com, Jakarta - Banyak pemilik kebun, terutama yang baru, sering menanam lebih banyak buah dan sayuran daripada yang bisa mereka makan. 

Aktivitas serupa yakni berbelanja di pasar membeli bumbu dapur, sayuran, atau buah yang tidak bisa langsung digunakan.

Kedua aktivitas itu pada akhirnya hanya akan membuang-buang makanan. Lantas apa yang harus dilakukan?

Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah mengawetkan buah dan sayur yang berlebih.

Membekukan hasil bumi yang berlebih mungkin merupakan cara termudah untuk mengawetkannya. Bagaimana caranya?

Salah satu caranya untuk mengawetkan kacang-kacangan dapat direbus selama 2 menit, lalu segera didinginkan dalam rendaman air es dan dibekukan dalam kantong plastik. Sementara untuk saus tomat dapat dibekukan dalam wadah plastik dan kemudian dipindahkan ke kantong plastik agar hampir kedap udara dan mudah disimpan di dalam freezer.

Selain itu, dari membekukan kacang hijau, membuat acar mentimun, mengeringkan herba, hingga membuat selai, berikut adalah empat cara mudah untuk mengawetkan makanan hasil bumi yang tidak bisa langsung digunakan mengutip Almanac pada Jumat (15/11/2024):

2 dari 4 halaman

1. Membekukan Bahan Makanan

Pembekuan adalah salah satu cara termudah untuk mengawetkan sayuran dan buah. Sebelum membekukan sayuran, Anda perlu melakukan penceluran atau blansir, yaitu memasak bahan makanan sebentar dalam air mendidih, biasanya hanya 2 hingga 4 menit, saring, dan masukkan ke dalam semangkuk air es untuk menghentikan proses memasak. Sayuran seperti brokoli, sayuran hijau, buncis, okra, dan asparagus harus direbus.

Tanpa melalui proses blansir, sayuran akan menjadi lengket saat dikeluarkan dari freezer. Merebus memperlambat atau menghentikan kerja enzim yang dapat menyebabkan pembusukan. Merebus juga membantu sayuran menjaga warna, rasa, dan teksturnya tetap cerah, serta mempertahankan nutrisinya. Merebus sayuran membuatnya menjadi layu, sehingga lebih mudah dikemas ke dalam wadah yang aman untuk dibekukan.

Namun, sayuran umbi-umbian tidak dapat dibekukan dengan baik. Buah juga biasanya tidak perlu direbus, tetapi proses ini merupakan cara mudah untuk mengupas buah jika Anda membuat selai, jeli, atau awetan buah dalam jumlah besar.

Cara Melakukan Blansir

Waktu blansir sangat penting dan bervariasi tergantung pada sayuran dan ukurannya. Kurang lama memblansir sebenarnya merangsang enzim yang seharusnya tidak aktif dan berakibat lebih buruk daripada tidak memblansir. Sedangkan, terlalu lama melakukannya dapat menyebabkan hilangnya rasa, warna, dan nutrisi.

Untuk pembekuan di rumah, cara termudah untuk memblansir sayuran adalah dengan menggunakan air atau uap.

Untuk blansir menggunakan air, gunakan alat dengan keranjang dan penutup untuk merebus, atau masukkan keranjang kawat ke dalam panci besar yang memiliki penutup. Gunakan satu galon air (sekitar 3,7 liter) untuk setiap setengah kilogram sayuran yang telah disiapkan. 

Masukkan sayuran ke dalam keranjang blansir dan masukkan ke dalam air yang sudah mendidih. Tutup dan mulailah menghitung waktu merebus segera setelah air kembali mendidih. Jaga panas tetap tinggi selama waktu yang diberikan sesuai petunjuk untuk sayuran yang Anda bekukan.

Blansir dengan cara mengukus direkomendasikan untuk beberapa sayuran, seperti brokoli, jamur, dan zucchini. Blansir dengan uap membutuhkan waktu 1,5 kali lebih lama daripada merebus dengan air. Untuk mengukus, gunakan panci besar dengan penutup dan keranjang yang dapat menampung makanan setidaknya 3 inci atau sekitar 7,5 sentimeter di atas dasar panci. Masukkan 2,5 sampai 5 sentimeter air ke dalam panci dan didihkan. 

Taruh sayuran di dalam keranjang menjadi satu lapisan agar uapnya mencapai semua bagian dengan cepat. Tutup panci dan jaga agar api tetap besar. Mulailah menghitung waktu mengukus segera setelah tutupnya terbuka. Kukus selama waktu yang disarankan untuk setiap sayuran.

Segera setelah selesai merebus atau mengukus, dinginkan sayuran dengan cepat dan menyeluruh untuk menghentikan proses memasak. Untuk mendinginkannya, segera rendam keranjang sayuran ke dalam air dingin dalam jumlah besar, es batu dapat digunakan. Mendinginkan sayuran harus dilakukan sama lamanya dengan pencelurannya. 

Tiriskan sayuran secara menyeluruh setelah pendinginan karena kelembaban ekstra akan menyebabkan hilangnya kualitas saat sayuran dibekukan.

Memblansir dengan microwave tidak disarankan. Penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa enzim mungkin tidak dapat dinonaktifkan, sehingga menghasilkan rasa yang “tidak enak” serta hilangnya warna dan tekstur. Blansir dengan microwave tidak terbukti menghemat waktu atau uang.

3 dari 4 halaman

2. Membuat Acar Sayur

Membuat acar tidak hanya menggunakan mentimun. Anda dapat membuat acar semua jenis sayuran, mulai dari buncis, paprika, hingga wortel. 

Pada dasarnya ada dua cara untuk membuat acar:

1. Acar Cepat atau Acar Kulkas

Acar ini disiapkan dengan cepat dan dimaksudkan untuk dikonsumsi dengan cepat. Proses sederhana ini dimulai dengan menuangkan air garam cuka ke atas mentimun atau sayuran lain. Kemudian, campuran sayur dan air garam cuka tersebut disimpan di kulkas hingga satu bulan atau lebih. 

Proses ini paling baik untuk acar yang Anda tahu akan dimakan dan dinikmati dalam waktu singkat karena kerenyahannya akan berkurang jika terlalu lama berada di dalam air garam. Untuk membuat acar cepat, Anda bisa menggunakan mangkuk non-logam.

2. Pengalengan dengan Air atau Water Bath Canning

Pengalengan dengan air adalah langkah selanjutnya setelah pengawetan cepat. Langkah ini membantu memperpanjang masa simpan sehingga Anda dapat menyimpan acar tanpa pendingin selama satu tahun. Cara ini dilakukan dengan mengambil stoples berisi sayuran yang telah disiapkan dan memanaskannya dalam rendaman air mendidih selama waktu tertentu, biasanya 10 menit.

4 dari 4 halaman

3. Mengeringkan Herba dan Sayuran

Pengeringan adalah salah satu metode pengawetan makanan tertua. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kelembapan yang cukup agar sayuran tidak membusuk, tetapi juga tidak kehilangan rasanya.

Untuk pemula, pengeringan adalah metode yang paling baik untuk mengawetkan herba. Tempatkan saja herba yang baru dipotong ke dalam kantong kertas yang lebar dan gantung di tempat yang hangat dan berventilasi baik hingga herba benar-benar kering. Kemudian, hancurkan dan simpan herba kering dalam wadah kaca tertutup agar tidak terkena sinar matahari dan panas.

Untuk sayuran, cabai dapat mengering dengan baik bila digantung di tempat yang sejuk, kering, dan gelap. Namun, sebagian besar sayuran tidak dapat dikeringkan dengan baik di udara, terutama di daerah yang lembap.

Ada dua metode yang dapat Anda gunakan untuk mengeringkan sayuran: dengan oven dan dehidrator.

1. Mengeringkan dalam Oven

Untuk mengeringkan dalam oven, pertama-tama bersihkan hasil kebun dan keringkan dengan handuk. Kemudian, potong kulit atau batangnya dan buang pod pada kacang polong. Potong sayuran seperti paprika, labu, dan tomat menjadi beberapa bagian. Kemudian, lakukan proses blansir, seperti saat ingin membekukannya. 

Nyalakan oven dengan pengaturan suhu terendah, biasanya sekitar 65 derajat Celsius. Susun sayuran dalam satu lapisan di atas loyang, lalu masukkan loyang ke dalam oven dan biarkan pintunya sedikit terbuka. Pengeringan membutuhkan waktu mulai dari beberapa jam untuk herba hingga 24 jam untuk beberapa jenis buah dan sayuran. Sayuran dan buah sudah siap jika sudah berkerut, layu, dan tampak keras.

2. Mengeringkan dalam Dehidrator

Mengeringkan dalam dehidrator makanan sebenarnya bukan untuk pemula, karena Anda harus membeli peralatan khusus. Prosesnya sama dengan oven, tetapi Anda cukup memasukkan produk ke dalam dehidrator selama 8 hingga 12 jam, berdasarkan waktu pengeringan yang ditentukan dalam instruksi.

4. Membuat Selai dan Mengawetkannya

Membuat selai adalah cara termudah untuk mengawetkan beri dan buah.

Seperti halnya pengawetan, Anda bisa membuat “selai kulkas cepat” atau mencoba pengalengan dengan rendaman air mendidih untuk menyimpan selai hingga 18 bulan. Apa pun itu, Anda akan menikmati hasil yang lezat, bebas dari bahan tambahan dan bahan kimia.

Mengapa selai buatan sendiri lebih lezat? Ada banyak alasan. Anda memetik sendiri buahnya pada saat buahnya masih segar, dan Anda dapat mengontrol apa yang ada di dalam selai dan pengawetnya.