Liputan6.com, Jakarta - Kecerdasan atau IQ (Intelligence Quotient) adalah kemampuan seseorang untuk memproses informasi, berpikir logis, memecahkan masalah, dan belajar dari pengalaman. Kecerdasan ini dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti kemampuan bahasa, matematika, kreativitas, dan keterampilan sosial.
Menariknya, kecerdasan juga dipengaruhi oleh faktor genetik, terutama pada anak-anak. Namun bukan dari ayah, kecerdasan anak justru menurun dari ibu.
Melansir laman Science Alert pada Senin (18/11/2024), studi tentang ibu yang menjadi penentu faktor kecerdasan anak diterbitkan dalam jurnal Psychology Spot pada 1994.
Advertisement
Baca Juga
Peneliti melakukan wawancara terhadap 12.686 orang, berusia antara 1-22 tahun dan diberi pertanyaan tentang beberapa hal termasuk ras, tingkat pendidikan, sosial, status ekonomi dan pertanyaan serupa ini ditanyakan kepada ibu-ibu dalam penelitian. Setelah dianalisis, terlihat bahwa gen kecerdasan tersebut terkait dengan kromosom X yang merupakan kromosom utama wanita.
Studi ini juga terkait dengan studi sebelumnya yang menemukan bahwa wanita, karena mereka memiliki dua kali lipat jumlah kromosom X (laki-laki hanya memiliki satu), lebih mungkin mewariskan gen kecerdasan kepada anak-anak mereka. Meski begitu, para ilmuwan percaya bahwa gen bukan satu-satunya penentu kecerdasan.
Menurut mereka, hanya 40 hingga 60 persen kecerdasan yang bersifat turun-temurun, sedangkan lainnya bergantung pada lingkungan. Dalam hal lingkungan ini, ilmuwan menemukan bahwa ibu memainkan peran yang sangat signifikan dalam bagian kecerdasan non-genetik.
Bahkan beberapa penelitian juga telah menunjukkan ikatan yang baik antara ibu dan anak terkait dengan kecerdasan. Para peneliti di University of Washington menemukan bahwa ikatan emosional yang aman antara ibu dan anak sangat penting untuk pertumbuhan beberapa bagian otak.
Peneliti menganalisis cara sekelompok ibu berhubungan dengan anak-anak mereka selama tujuh tahun. Hasilnya, ditemukan bahwa anak-anak yang didukung secara emosional dan kebutuhan intelektualnya terpenuhi memiliki hippocampus 10 persen lebih besar, daripada anak-anak yang jauh dari ibunya secara emosional.
Hippocampus adalah area otak yang terkait dengan memori, pembelajaran yang membantu manusia mengenali objek, mengingat, memahami bahasa yang didengar, dan respons terhadap emosi. Ikatan yang kuat dengan ibu dianggap memberi anak rasa aman yang memungkinkan mereka menjelajahi dunia, dan kepercayaan diri untuk memecahkan masalah.
Selain itu, ibu yang penuh perhatian cenderung membantu anak memecahkan masalah, selanjutnya membantu mereka mencapai potensinya.
Â
Apa Fungsi Gen Ayah?
Ayah tetap memiliki peran penting dalam perkembangan kecerdasan anak, baik secara genetik maupun melalui keterlibatannya dalam mendidik dan membimbing anak. Peneliti juga menunjukkan bahwa serangkaian sifat lain yang diwariskan dari gen ayah seperti intuisi dan emosi yang dapat.
Selain itu, studi juga mengungkap pentingnya peran ayah dalam pengasuhan anak yang juga dapat membantu kecerdasan anak baik secara emosional maupun intelektual. Secara keseluruhan gen ibu dan ayah sama-sama bisa menurunkan kecerdasan.
Hanya saja potensi yang lebih tinggi diturunkan oleh ibu, tanpa mengesampingkan pola pengasuhan keduanya.
(Tifani)
Advertisement