Sukses

Efek Perubahan Iklim pada Hewan, Perceraian Elang hingga Perkawinan Sedarah Beruang Kutub

Hewan juga bisa beradaptasi dengan berevolusi maupun karena seleksi alam. Berikut efek perubahan iklim pada hewan.

Liputan6.com, Jakarta - Perubahan iklim tidak mempengaruhi kehidupan manusia, namun berbagai jenis hewan di seluruh dunia. Para hewan harus beradaptasi dengan lingkungannya yang tidak biasa.

Melansir laman Science Direct pada Selasa (19/11/2024), menurut profesor ekologi dan biologi evolusioner di University of California Los Angeles, Morgan Tingley, umumnya hewan akan beradaptasi dengan beberapa cara.

Pertama, hewan akan mengubah penyebaran mereka atau berpindah dari satu tempat ke tempat lain ketika suhu di wilayah yang ditinggali sangat panas. Kemudian, mereka dapat bermigrasi saat pergantian musim terjadi.

Hewan juga bisa beradaptasi dengan berevolusi maupun karena seleksi alam. Berikut efek perubahan iklim pada hewan.

1. Perceraian Elang Laut Albatros

Elang laut Albatros dikenal sebagai spesies monogami yang hanya memiliki satu pasangan saja seumur hidupnya. Namun, sebuah studi yang diterbitkan di Royal Society Journals pada November 2021 menemukan perubahan iklim membuat banyak burung bercerai.

Para peneliti menganalisis lebih dari 15.000 pasangan albatros di Kepulauan Falkland selama 15 tahun. Mereka menyatakan bahwa, spesies burung albatros alis hitam berpisah dengan pasangannya, lalu menemukan pasangan baru naik menjadi 8 persen.

2. Burung Amazon Makin Menyusut

Perubahan iklim juga menyebabkan mengecilnya tubuh burung-burung di hutan hujan Amazon. Sebab, cuaca di wilayah tersebut menjadi lebih kering dan lebih panas.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di Science Advances pada November 2021, tim ilmuwan mempelajari data dalam kurun empat dekade terkait spesies burung Amazon. Hal yang mengejutkan adalah sebanyak 36 spesies dilaporkan telah kehilangan berat badan drastis, sejak tahun 1980.

 

2 dari 2 halaman

Perkembangbiakan Anjing Laut Berubah

3. Perkembangbiakan Anjing Laut Berubah

Para peneliti yang memantau anjing laut abu-abu di Skomer Marine Conservation Zone di Inggris selama tiga dekade. Mereka menemukan perubahan iklim menyebabkan induk anjing laut yang berusia lebih tua melahirkan anak lebih awal.

Peningkatan suhu di setiap tahun juga dikaitkan denganusia rata-rata anjing laut abu-abu betina yang lebih tua. Pasalnya, anjing laut abu-abu biasanya mulai berkembang biak sekitar usia 5 tahun dan dapat berlanjut selama beberapa waktu setelahnya.

Akan tetapi semakin tua anjing laut, maka semakin awal mereka melahirkan anaknya. Sementara itu, perubahan tersebut tidak hanya terjadi di Inggris saja, karena ada perubahan yang juga berlaku pada anjing laut di seluruh Atlantik.

4. Risiko Tuberkulosis pada Meerkat

Efek perubahan iklim pada hewan selanjutnya adalah meningkatnya TBC pada meerkat. Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan di Nature pada 2021, ketika suhu Gurun Kalahari di Afrika Selatan terus naik, maka meerkat akan lebih stres secara fisik.

Suhu yang sangat ekstrem juga meningkatkan risiko wabah tuberkulosis (TBC) pada meerkat di Gurun Kalahari. Akibatnya hewan ini memiliki lebih sedikit waktu untuk mencari makan di siang hari.

5. Perkawinan sedarah beruang kutub

Dampak dari perubahan iklim salah satunya adalah beruang kutub yang menjalani perkawinan sedarah, lantaran es di kutub mulai mencair. Studi yang dipublikasikan di Royal Society Journals pada September 2021 menunjukkan bahwa beruang kutub kehilangan 10 persen keragaman genetik selama periode 20 tahun terakhir karena fragmentasi habitat.

(Tifani)