Liputan6.com, Antalya - Mesin pesawat Rusia yang membawa 95 orang terbakar setelah mendarat di bandara Antalya di Turki selatan pada hari Minggu (24/11/2024), kata kementerian transportasi Turki. Semua penumpang dan awak berhasil dievakuasi dengan selamat.
Pesawat jenis Sukhoi Superjet 100 yang dioperasikan oleh Azimuth Airlines lepas landas dari Sochi dan membawa 89 penumpang dan enam awak, kata kementerian dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari ABC Utah, Senin (25/11/2024).
Baca Juga
Pilot melakukan panggilan darurat setelah pesawat mendarat pada pukul 9:34 malam waktu setempat, dan kru penyelamat dan pemadam kebakaran bandara dengan cepat memadamkan api, menurut pernyataan tersebut.
Advertisement
Tidak ada yang terluka, jelas pernyataan kementerian transportasi Turki.
Adapun penyebab kebakaran belum diketahui.
Sebuah video insiden yang diunggah oleh situs web berita penerbangan, Airport Haber, menunjukkan api keluar dari sisi kiri pesawat saat kru darurat menyiram pesawat. Penumpang terlihat dievakuasi dari pesawat melalui perosotan darurat, beberapa membawa barang bawaan.
Kementerian Perhubungan mengatakan berbagai upaya tengah dilakukan untuk mengeluarkan pesawat dari landasan pacu. Kedatangan di bandara ditangguhkan sementara sementara keberangkatan dilakukan dari landasan pacu milik militer.
The Straits Times melaporkan bahwa kementerian transportasi Turki mengatakan pendaratan di bandara ditangguhkan hingga pukul 3 pagi waktu setempat, sementara pihak berwenang menderek pesawat dari landasan pacu.
Pihak kementerian transportasi Turki, ke-89 penumpang dan enam awak dievakuasi dengan selamat dari pesawat penumpang Sukhoi Superjet 100 yang dioperasikan oleh Azimuth Airlines dari resor Laut Hitam Rusia di Sochi.
Video yang dibagikan oleh kementerian transportasi setelah insiden tersebut menunjukkan pesawat dengan busa pemadam kebakaran di bawahnya sementara petugas pemadam kebakaran terus menyemprot mesin sisi kiri untuk mendinginkannya.
Azimuth Airlines mengatakan pesawat itu melakukan pendaratan yang kasar karena geseran angin. Otoritas Penerbangan Federal Rusia, Rosaviatsiya, mengatakan sedang menyelidiki insiden tersebut.
Situs pelacakan penerbangan FlightRadar24 mengatakan pesawat itu berusia tujuh tahun. Rusia kekurangan pesawat karena sanksi Barat yang dijatuhkan terkait invasi Moskow ke Ukraina pada tahun 2022.Â