Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Taiwan merayakan momen 48 tahun kehadiran Taiwan Technical Mission (TTM) di Indonesia pada Senin (25/11/2024).
Menurut Kepala Taipei Economic and Trade Office John Chen menyebut kehadiran TTM di Indonesia telah memberikan dampak luar biasa.
Baca Juga
"Telah hadir di Indonesia selama hampir setengah abad dan TTM telah melakukan banyak pekerjaan yang luar biasa. Melalui acara ini, kita berkesempatan untuk meninjau kembali apa yang telah dilakukan TTM dalam 48 tahun ini," kata John Chen pada Senin (25/11).
Advertisement
John Chen menekankan bahwa lewat acara ini pula kita berkesempatan untuk bertukar ide tentang sejauh mana kita dapat melangkah dan apa yang dapat kita lakukan di masa depan.
"Selama 48 tahun terakhir, jejak TTM telah menyebar ke banyak tempat di Indonesia, seperti yang ditunjukkan di lapangan yang baru saja kita lihat. Dan telah berhasil melaksanakan banyak proyek terkait buah-buahan, sayuran, dan budidaya padi."
"Di masa lalu, kami terutama berfokus pada peningkatan produksi pangan. Sebagian kuantitas, sebagian besar kualitas. Namun baru-baru ini, penekanannya telah bergeser ke arah pelatihan sumber daya manusia."
Lewat TTM pula, John Chen menyebut bahwa ada peningkatan kesadaran masyarakat tentang betapa pentingnya pertanian bagi kehidupan kita.
"Upaya kami difokuskan pada peningkatan kualitas produk pertanian dan perluasan saluran produksi dan pemasaran, serta agribisnis, AI, pertanian pintar dan lainnya."
"Selain berkolaborasi dengan petani lokal, TTM juga telah memanfaatkan sumber daya dan keahlian dari universitas-universitas ternama di Indonesia, lembaga pemerintah, dan pusat pelatihan pertanian untuk memperkuat efektivitas kerja sama mereka."
Program Budidaya
John Chen memberi contoh pada tahun 2007 TTM bermitra dengan Institut Pertanian Bandung (IPB) untuk membudidayakan tanaman bernilai tinggi seperti asparagus, jambu biji, tomat ceri, dan pare putih, yang menjadi sangat populer di supermarket besar di seluruh Jakarta.
Dari tahun 2018 hingga 2023, TTM juga bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin di Sulawesi Selatan dan melaksanakan proyek selama enam tahun untuk mengembangkan varietas padi berkualitas tinggi.
"Varietas padi unggul dalam proyek ini menghasilkan hasil panen sebesar 46 ton per hektar, jauh lebih tinggi dari empat ton per hektar yang dihasilkan oleh varietas lokal."
"Para petani yang dibantu dan dibimbing oleh teknisi dan pakar pertanian kami, menciptakan sistem produksi dan pemasaran yang berkembang pesat."
"Pendekatan ini merupakan model khas Taiwan dalam mendukung pembangunan pertanian lokal. Setiap proyek yang dipromosikan oleh TTM di Indonesia merupakan puncak dari upaya yang tak terhitung jumlahnya dalam perawatan mendalam Taiwan."
Lewat upaya menggabungkan keahlian dan teknologi pembangunan pertanian Taiwan dengan sumber daya alam Indonesia yang melimpah, kedua negara (Taiwan dan Indonesia) telah menciptakan kemitraan yang saling menguntungkan.
"Dalam proses kerja sama pertanian bilateral, kita tidak hanya berbagi pengetahuan dan teknologi pertanian, tetapi juga melibatkan masyarakat lokal," kata John Chen.
Advertisement
Kerja Sama dengan Universitas Hasanuddin
Sementara itu, Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Salengke menyampaikan ucapan terima kasih atas kontribusi TTM di Sulawesi Selatan.
Khususnya, pengembangan benih padi berkualitas tinggi di Sulawesi Selatan, di sembilan kabupaten yang melibatkan ratusan petani, dan mencakup lahan seluas 400 hektar setiap tahun.
"Kerja sama antara TTM dan Universitas Hasanuddin telah menghasilkan dampak positif dan manfaat yang signifikan bagi para petani kami," kata Prof. Dr. Salengke.
"Melalui inisiatif yang dipimpin oleh TTM, para petani telah menerima pelatihan penting dalam praktik pertanian modern, terutama dalam produksi benih padi. Keterlibatan TTM telah menghasilkan peningkatan pendapatan petani yang mengesankan karena teknik budidaya dan produksi yang lebih baik."
Prof. Dr. Salengke menyebut bahwa kerja sama ini telah memungkinkan para petani dan kelompok tani untuk menghasilkan benih padi berkualitas tinggi dalam jumlah yang signifikan.
Inisiatif ini juga dinilai sejalan dengan tujuan Indonesia untuk mencapai swasembada benih padi berkualitas tinggi.
Kesadaran ini ia anggap penting karena menumbuhkan rasa kemitraan, rasa persahabatan, dan kepercayaan dari para petani kita kepada masyarakat Taiwan.