Liputan6.com, London - Sejarah mencatat bahwa pada 29 November 2001, musisi dan penulis lagu asal Inggris, George Harrison, meninggal dunia pada usia 58 tahun akibat kanker tenggorokan. Harrison meraih ketenaran global sebagai anggota band legendaris The Beatles. Ia melanjutkan karier solonya yang sukses dan sering berkolaborasi dengan banyak musisi ternama di generasinya.
Melansir dari History.com, Harrison yang merupakan anggota termuda The Beatles lahir di Liverpool pada tahun 1943 dan tercatat pernah bergabung dengan band yang saat itu dikenal dengan nama The Quarrymen, saat usianya baru menginjak 15 tahun.
Baca Juga
Harrison menjadi gitaris utama dalam grup tersebut dan sering bernyanyi. Ia mendapatkan reputasi sebagai “Beatle yang pendiam” dan sering kali tertutupi oleh duo John Lennon dan Paul McCartney.
Advertisement
Meskipun demikian, pengaruhnya terhadap The Beatles, dan pada musik rock secara umum, sangat besar. Penggunaan sitar oleh Harrison pada lagu “Norwegian Wood (This Bird Has Flown)” di tahun 1965 memperkenalkan instrumen ini ke dalam budaya populer Barat dan menjadikannya ciri khas genre musik rock psikedelik. Salah satu inovasi Harrison lainnya adalah solo gitar yang mundur pada lagu “I'm Only Sleeping”.
Album solo pertama Harrison, All Things Must Pass, menampilkan mantan rekan satu bandnya, Ringo Starr, dan juga pemain gitar ulung Eric Clapton, teman dekat Harrison, dan meraih sukses besar.
Tahun berikutnya, Harrison menyelenggarakan konser untuk Bangladesh, sebuah acara amal yang kini dikenal sebagai konser amal selebriti pertama. Konser ini menarik lebih dari 40 ribu orang ke Madison Square Garden dan album live yang dihasilkan memenangkan Grammy untuk kategori album terbaik.
Setelah pembunuhan Lennon, Harrison menulis lagu penghormatan “All Those Years Ago” dan merekamnya bersama McCartney dan Starr.
Harrison merilis banyak rekaman solo, tetapi ia dikenal karena kegemarannya berkolaborasi bersama musisi lain. Pada tahun 1988, dia membentuk supergrup bernama Travelling Willburys, bersama Jeff Lyne, Roy Orbison, Tom Petty, dan Bob Dylan.
Dia berteman dengan grup komedi surealis Monty Python. Harrison menggadaikan rumahnya untuk membiayai film ikonik mereka, Life of Brian. Ia juga tetap dekat dengan Clapton, bahkan setelah Pattie Boyd meninggalkan Harrison karena Clapton.
Salah satu anggota Python, Eric Idle, menggambarkan Harrison sebagai “salah satu dari sedikit orang bermoral baik yang dihasilkan oleh rock and roll.”
Mengutip dari The Sun (25/11), jenazah Harrison dikremasi dan abunya ditebarkan sesuai dengan tradisi Hindu dalam sebuah upacara pribadi di sungai Gangga dan Yamuna di India.
Kabarnya, kata-kata terakhir Harrison adalah, “Segala sesuatu yang lain dapat menunggu, tetapi pencarian akan Tuhan tidak dapat menunggu, dan saling kasihilah satu sama lain.”