Liputan6.com, Amman - Penembakan dilaporkan terjadi di dekat Kedutaan Israel di Yordania.
"Pria bersenjata tewas, polisi terluka dalam penembakan di dekat kedutaan besar Israel di Yordania. Seorang pria bersenjata tewas dan tiga polisi terluka setelah penembakan di dekat kedutaan besar Israel di Yordania," kata sumber keamanan dan media pemerintah pada hari Minggu (24/11/2024) seperti dikutip dari The Guardian.
Baca Juga
Polisi menembak seorang pria bersenjata yang telah menembaki patroli polisi di lingkungan Rabiah di Amman, kantor berita negara Petra melaporkan, mengutip keamanan publik, seraya menambahkan penyelidikan sedang berlangsung.
Advertisement
Menteri komunikasi pemerintah Yordania, Mohamed Momani, menggambarkan penembakan itu sebagai serangan teror yang menargetkan pasukan keamanan publik di negara itu. Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penyelidikan atas serangan itu sedang dilakukan.
Polisi Yordania sebelumnya telah menutup area di dekat kedutaan yang dijaga ketat setelah suara tembakan terdengar, kata para saksi. Dua saksi mengatakan polisi dan ambulans bergegas ke lingkungan Rabiah, tempat kedutaan berada.
Area tersebut merupakan hotspot bagi demonstrasi yang sering terjadi terhadap Israel. Negara kerajaan tersebut telah menyaksikan beberapa demonstrasi damai terbesar di seluruh wilayah tersebut karena sentimen anti-Israel meningkat atas perang di Gaza.
Polisi telah meminta warga untuk tetap tinggal di rumah mereka sementara petugas keamanan mencari pelakunya, kata seorang sumber keamanan.
Banyak dari 12 juta warga Yordania berasal dari Palestina, mereka atau orang tua mereka telah diusir atau melarikan diri ke Yordania dalam pertempuran yang menyertai pembentukan Israel pada tahun 1948. Banyak yang memiliki hubungan keluarga di sisi Israel di Sungai Yordan.
Perjanjian damai Yordania dengan Israel tidak populer di antara banyak warga yang melihat normalisasi hubungan sebagai pengkhianatan terhadap hak-hak rekan senegaranya di Palestina.