Liputan6.com, Jakarta - Tahukah Anda bahwa ada museum Phallological di dunia. Ini adalah museum yang semuanya berisi dan seputar penis dan ini yang terbesar di dunia.
Hjörtur Gísli Sigurðsson adalah kurator Museum Phallological Islandia. Berikut ini adalah 7 fakta tentang museum tersebut dikutip dari laman Mentafloss, Senin (25/11/2024):
1. Mulai Koleksi Benda Berbentuk Penis Sejak Tahun 1974
Spesimen pertama adalah pizzle -- penis banteng yang dikeringkan. Temannya memberikan benda itu kepadanya sebagai lelucon.
Advertisement
Tetapi hal itu memicu ide untuk mengoleksinya. Ia menyimpan koleksi itu di rumah dan jumlahnya perlahan bertambah. Lalu, ia membuka meseum itu untuk pertama kalinya pada tahun 1997.
2. Mulai Koleksi Saat Berusia 10 Tahun
Sigurður Hjartarson mulai tumbuh besar dengan berbagai koleksi penis dan menerimanya sebagai sesuatu hal yang normal.
Ia mengaku mengalami petualangan hebat pergi ke tempat-tempat terpencil untuk mengambil organ penis bersama ayahnya.
3. Berasal dari Mamalia Islandia
Orang-orang di seluruh dunia selalu memberi tahu Sigurður Hjartarson jika terjadi sesuatu, seperti jika ada paus yang terdampar.
Pemburu juga membawa spesimen, meskipun kami tidak pernah meminta hewan dibunuh hanya untuk diambil organnya.
4. Punya Spesimen Milik Manusia
Penis ini berasal dari seorang pria berusia 95 tahun. Dia menandatangani surat sumbangan pada tahun 1996, dan ketika dia meninggal pada tahun 2011 seorang dokter mengangkat penisnya.
5. Punya Koleksi 23 Spesimen
Selain koleksi dari spesimen asli, beberapa penis yang mereka punya adalah buatan manusia. Beberapa adalah pusaka keluarga.
6. Ajarkan Soal Keberagaman
Museum ini menawarkan pelajaran tentang keberagaman.Anda akan belajar bahwa seperti halnya segala sesuatu di alam, keberagaman di departemen ini sama besarnya dengan yang lain; bahkan dalam spesies yang sama, perbedaan ukuran dan bentuk sering kali cukup mencolok.
7. Dunia Butuh Informasi Soal Penis
Menurut pihak yang mengoleksi, dunia membutuhkan museum penis. Mengapa? Itu membuat orang berpikir tentang hal tabu. Misinya adalah untuk membawa objek dan diskusi ini ke permukaan. Tujuannya juga untuk mendidik dan menghibur.
Advertisement