Liputan6.com, New York - Menurut laporan dari Badan Urusan Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau yang dikenal dengan UNICEF menyebut jumlah anak-anak di Haiti yang direkrut oleh kelompok bersenjata telah melonjak hingga 70 persen dalam setahun terakhir.
"Hampir setengah anggota geng adalah anak-anak," demikian laporan UNICEF, dikutip dari VOA Indonesia, Rabu (27/11/2024).
Baca Juga
Haiti mengalami ketidakstabilan politik selama puluhan tahun, tetapi dalam beberapa bulan terakhir, negara Karibia tersebut mengalami lonjakan kekerasan.
Advertisement
Geng-geng bersenjata saat ini menguasai 80 persen wilayah ibu kota Port-au-Prince.
"Lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini tercatat antara kuartal kedua tahun 2023 dan 2024. Angka ini menunjukkan krisis perlindungan yang memburuk bagi anak-anak di Pulau Karibia itu yang dilanda kekerasan," kata UNICEF dalam sebuah pernyataan.
"Saat ini, hingga setengah dari semua anggota kelompok bersenjata adalah anak-anak," tambah pernyataan itu.
Lonjakan jumlah anak yang direkrut dipicu oleh meningkatnya kekerasan, kemiskinan yang meluas, kurangnya pendidikan dan hampir runtuhnya infrastruktur penting.
"Anak-anak di Haiti terjebak lingkaran setan dan jumlahnya terus bertambah," kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell dalam pernyataan tersebut.
"Tren yang tidak dapat diterima ini harus dibalikkan dengan memastikan keselamatan dan kesejahteraan anak-anak diprioritaskan oleh semua pihak."