Liputan6.com, Jakarta - Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) kembali menggelar acara tahunan Community International Forum of Politics (CIFP 2024) yang akan diselenggarakan pada Sabtu (30/11/2024).
Menurut Pendiri FPCI Dino Patti Djalal, CIFP 2024 akan menjadi platform untuk pemerintah, khususnya Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam menjelaskan pemikiran mereka mengenai kebijakan luar negeri Indonesia.
Dalam acara ini, pemerintah diharapkan dapat menyampaikan perspektif, strategi dan tantangan yang dihadapi dalam politik luar negeri era kepemimpinan mereka.
Advertisement
"CIFP tahun ini akan memberikan kesempatan pertama bagi pemerintah Prabowo-Gibran untuk menjelaskan pemikirannya. Kami merancang sesi-sesi ini dengan fokus yang jelas," kata Dino Patti Djalal dalam konferensi pers CIFP 2024 di Jakarta, Selasa (26/11).
Menurut Dino, forum ini diharapkan dapat menarik partisipasi dari para menteri, termasuk Menteri Luar Negeri RI Sugiono agar dapat memberikan pandangan yang komprehensif mengenai tantangan utama dalam politik luar negeri di era Presiden Prabowo.
Agenda CIFP 2024 juga mencakup sesi diskusi mengenai arah ASEAN dan bagaimana Indonesia, di bawah kepemimpinan Prabowo.
Pemerintah juga diharapkan dapat merespons berbagai perubahan global, termasuk revolusi teknologi yang melibatkan kecerdasan buatan (AI), robotika, dan komputasi kuantum.
"Kita sudah mengetahui adanya agenda besar mengenai program makanan bergizi gratis, namun jangan sampai kita melupakan agenda besar lain yang juga krusial," kata Dino.
Dino menyebut ada sesi di CIFP 2024 mengenai bagaimana pemerintahan Prabowo Subianto bisa merespon the next revolution yang meliputi perkembangan AI, Robotics hingga Quantum Computing.
"Oleh karena itu, kami merancang CIFP 2024 untuk memberikan perhatian dan mendiskusikan strategi yang mungkin diambil pemerintah dalam menghadapi tantangan ini."
"Acara ini penting untuk memastikan Indonesia tidak tertinggal dalam arus perubahan global yang cepat," kata Dino.
Dengan adanya CIFP 2024, Dino berharap pemerintah dapat menyampaikan rencana dan kebijakan yang jelas untuk membawa Indonesia ke dalam era baru yang penuh tantangan dan peluang di kancah internasional.
Â
Dino Patti Djalal: Kunjungan Prabowo ke Luar Negeri Tunjukkan RI Jadi Pemain di Kancah Internasional
Dino Patti Djalal juga menyoroti kunjungan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto ke sejumlah negara membuktikan bahwa RI siap menjadi pemain di kancah internasional.
Seperti yang diketahui, usai menjabat sebagai presiden Indonesia, Prabowo melakukan lawatan ke China, Amerika Serikat, Peru, Brasil, Inggris hingga Uni Emirat Arab (UEA).
"Ini jadi sinyal kepada dunia internasional bahwa saya ada disini dan Indonesia akan menjadi seorang pemain global," kata Dino Patti Djalal dalam konferensi pers Conference on Indonesian Foreign Policy 2024, di Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Dino menekankan pentingnya inisiatif dan dampak dari kebijakan luar negeri di masa pemerintahan Prabowo Subianto.
Ia juga menyoroti, meskipun Prabowo mengedepankan politik luar negeri yang bebas aktif, Indonesia juga memerlukan strategi apa yang akan diambil.
Ia mengingatkan bahwa setiap pemerintahan memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengimplementasikan prinsip tersebut, merujuk pada berbagai konsep yang pernah diusung oleh pendahulu Presiden Prabowo, seperti pendekatan Presiden Soekarno dengan NEFO.
"Ukuran dari politik luar negeri umumnya adalah inisiatif dan dampak," kata Dino.
"Dalam lima tahun ke depan, kita perlu menilai seberapa efektif kebijakan luar negeri yang diambil."
Â
Advertisement
Inisiatif yang Memberi Dampak
Menurut Dino, selama ini ada pemerintahan yang memiliki inisiatif tetapi tidak memberikan dampak, dan sebaliknya ada yang memiliki inisiatif lemah sehingga dampaknya pun minim.
Dino mengangkat contoh Presiden Soekarno yang berhasil melahirkan inisiatif luar biasa yang tidak hanya mempengaruhi Indonesia, tetapi juga kawasan.
"Inisiatif yang kuat harus diimbangi dengan dampak yang sesuai," katanya.
Kini, perhatian tertuju kepada Presiden Prabowo dan timnya untuk menunjukkan sejauh mana inisiatif yang diambil akan memiliki dampak yang signifikan.
"Apa inisiatifnya dan apa dampaknya, itu yang akan kita amati ke depan," kata Dino.
Dengan demikian, harapan publik adalah agar Indonesia dapat memanfaatkan momen ini untuk menegaskan posisinya di pentas dunia, dengan strategi yang jelas dan hasil yang nyata.
Â