Liputan6.com, Jakarta - Astronom berhasil menemukan salah satu planet termuka di alam semesta. Planet baru yang disebut TIDYE-1b ini memiliki nama resmi IRAS 04125+2902 b.
Planet TIDYE-1b baru berusia 3 juta tahun dan masih dalam masa pembentukan. Dibandingkan dengan bumi yang berusia 4,5 miliar tahun, Planet TIDYE-1b ini 1.500 kali lebih muda.
Melansir Science Alert pada Rabu (27/11/2024), TIDYE-1b ditemukan di sekitar sebuah bintang muda di konstelasi Taurus, yang dikenal sebagai salah satu wilayah pembentuk bintang aktif di galaksi kita. Planet ini termasuk dalam kategori planet gas raksasa, mirip dengan Jupiter, tetapi dalam kondisi yang jauh lebih panas dan belum stabil sepenuhnya.
Advertisement
Baca Juga
Pengamatan terhadap TIDYE-1b dilakukan menggunakan teleskop inframerah canggih yang mampu mendeteksi radiasi panas dari planet muda yang masih memancarkan energi akibat proses pembentukannya. Keberadaan planet ini dikonfirmasi melalui metode kecepatan radial, yang memungkinkan para astronom mengukur tarikan gravitasi planet terhadap bintang induknya.
Selain itu, studi lanjutan menggunakan teknik pencitraan langsung memberikan gambaran lebih jelas tentang atmosfer dan struktur TIDYE-1b. Para ilmuwan menemukan bahwa planet ini dikelilingi oleh cakram gas dan debu, menunjukkan bahwa materi-materi tersebut masih dalam proses terkonsolidasi untuk membentuk struktur akhir planet.
Penemuan TIDYE-1b juga membuka jalan untuk mempelajari lebih lanjut tentang lingkungan di sekitar bintang muda. Dengan memahami bagaimana planet seperti TIDYE-1b terbentuk dan berkembang, para astronom berharap dapat menjelaskan lebih banyak tentang keberagaman sistem planet di alam semesta.
Â
Planet Termuda di Tata Surya
Selama ini, ada dua kandidat yang disebut planet termuda di Tata Surya yaitu Uranus dan bumi. Alasan mengapa bumi disebut yang termuda ini berkaitan dengan fakta bahwa planet mengalami tabrakan besar.
Bumi purba kemungkinan bertabrakan dengan Theia, planetoid seukuran Mars. Dari peristiwa itu pula, satelit alami bumi yaitu bulan terbentuk.
Fenomena ini terjadi sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Setidaknya butuh sekitar 200 juta tahun bagi bulan untuk memadat.
Bumi yang terguncang akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk menjadi seperti sekarang ini. Sementara antara 3 dan 4 miliar tahun yang lalu, Uranus juga mengalami hal serupa.
Uranus bertabrakan dengan benda luar angkasa seukuran bumi yang mengacaukan interiornya. Hal ini membuatnya berputar ke samping dan menciptakan medan magnet paling aneh.
(Tifani)
Advertisement