Liputan6.com, Jakarta Militer AS mengatakan pada hari Selasa (26/11) bahwa mereka melakukan serangan terhadap fasilitas penyimpanan senjata kelompok yang tidak disebutkan namanya yang berpihak pada Iran di Suriah sebagai tanggapan atas serangan terhadap pasukan Amerika sehari sebelumnya.
Komando Pusat AS (CENTCOM) menulis di X bahwa serangan itu bertujuan untuk "menurunkan kemampuan mereka untuk merencanakan dan meluncurkan serangan di masa mendatang terhadap pasukan AS dan Koalisi yang berada di wilayah tersebut untuk melakukan operasi D-ISIS," mengacu pada misi untuk menargetkan kelompok ISIS seperti dikutip dari AFP, Kamis (28/11/2024).
Baca Juga
Dikatakan bahwa tidak ada korban sipil yang ditemukan selama penilaian terhadap serangan itu.
Advertisement
Militer AS memiliki sekitar 900 tentara di Suriah dan 2.500 di Irak sebagai bagian dari koalisi internasional yang didirikan pada tahun 2014 untuk membantu memerangi kelompok ISIS.
Sejak perang pecah di Jalur Gaza setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, kelompok pro-Iran telah berulang kali menargetkan pasukan AS di Irak dan Suriah sebagai tanggapan atas dukungan Washington terhadap Israel.
Amerika Serikat telah beberapa kali menanggapi serangan tersebut dengan menyerang kelompok-kelompok yang didukung Iran