Liputan6.com, Washington, DC - Joe Biden sebelumnya sering menegaskan bahwa dia tidak akan memberikan grasi kepada putranya, Hunter Biden, yang tengah menghadapi kasus pelanggaran kepemilikan senjata api dan penggelapan pajak atau mengurangi kemungkinan hukuman penjara yang mungkin dijalaninya.
Namun, pada Minggu (1/12/2024) malam setelah Thanksgiving – ketika perhatian orang banyak tertuju pada hal lain – Biden mengumumkan bahwa dia berubah pikiran.
Baca Juga
"Beberapa pihak berusaha menjatuhkan Hunter – yang telah berhasil mengatasi kecanduannya selama lima setengah tahun, meskipun terus-menerus diserang dan dijadikan sasaran tuntutan yang tidak adil," ujar Biden terkait keputusannya, yang pada akhirnya memberikan grasi kepada Hunter, seperti dikutip BBC, Senin (2/12).
Advertisement
"Dengan mencoba menjatuhkan Hunter, mereka juga berusaha menyerang saya – dan tidak ada alasan untuk percaya bahwa ini akan berhenti. Cukuplah."
Penjelasan ini mirip dengan yang sering disampaikan oleh Donald Trump, yang dalam beberapa tahun terakhir mengkritik sistem peradilan di Amerika Serikat (AS).
Saat meninggalkan Gedung Putih pada tahun 2021, Trump memberikan grasi kepada rekan-rekannya yang terlibat dalam berbagai penyelidikan kriminal yang terjadi selama masa presidennya. Meskipun banyak yang mengkritiknya, dia tidak mengalami dampak politik yang besar.
Biden juga menghadapi kritik karena dianggap melanggar janjinya dan menggunakan kewenangannya untuk melindungi putranya. Gubernur Colorado Jared Polis yang merupakan politikus Partai Demokrat menyatakan rasa kekecewaannya dan menyampaikan bahwa langkah Biden dapat "memengaruhi" reputasi presiden yang masa jabatannya akan segera berakhir.
Namun, karena masa jabatan Biden yang hampir berakhir pula, tidak banyak dampak politik yang akan dia hadapi. Perhatian publik akan segera atau bahkan sudah beralih kembali ke pemerintahan Trump.
Trump sendiri telah bereaksi atas keputusan Biden yang memberikan grasi kepada putranya. Dia menyebut keputusan Biden sebagai "ketidakadilan" sambil menyoroti orang-orang yang dipenjara akibat kerusuhan 6 Januari di Capitol.
"Apakah grasi yang diberikan Joe kepada Hunter juga mencakup para tahanan J-6, yang kini telah dipenjara selama bertahun-tahun? Ini adalah penyalahgunaan dan ketidakadilan!" tulis Trump seperti dikutip ABC News.
Trump diperkirakan juga akan menggunakan kekuasaan grasinya lagi untuk membantu rekan-rekannya yang diproses hukum selama pemerintahan Biden dan membebaskan banyak pendukungnya yang dihukum akibat serangan ke Capitol pada 6 Januari 2021.