Liputan6.com, Seoul - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Selasa (3/12/2024) mengumumkan darurat militer.
Ia menyebut pihak oposisi di negara itu mengendalikan parlemen, bersimpati pada Korea Utara dan ingin melumpuhkan pemerintah dengan kegiatan anti-negara.
Baca Juga
Yoon menyampaikan pengumuman tersebut dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan di televisi dan berjanji untuk membasmi kekuatan pro-Korea Utara dan melindungi tatanan demokrasi konstitusional, demikian dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (3/12/2024).
Advertisement
Belum jelas bagaimana langkah-langkah tersebut akan mempengaruhi pemerintahan dan demokrasi di negara tersebut.
Belum lama ini Presiden Yoon telah berjuang untuk mendorong agendanya melawan parlemen yang dikendalikan oposisi sejak menjabat pada 2022.
Partai Kekuatan Rakyat yang konservatif dan dipimpin Yoon mengalami kebuntuan dengan pihak oposisi yang liberal, Partai Demokratik, terkait RUU anggaran tahun depan.
Presiden Yoon juga telah menolak seruan untuk melakukan investigasi independen terhadap skandal yang melibatkan istri dan pejabat tinggi. Hal ini lantas memicu kecaman keras dari saingan politiknya.
Partai Demokrat di Korea Selatan juga dilaporkan mengadakan pertemuan darurat dengan para anggota parlemen setelah pengumuman Presiden Yoon.