Sukses

8 Desember 1542: Mary Ratu Skotlandia Lahir, Naik Takhta 6 Hari Kemudian

Kehidupan Mary Ratu Skotlandia penuh gejolak politik dan bahkan pernah menjadi tahanan.

Liputan6.com, Edinburgh - Pada 8 Desember 1542, di Istana Linlithgow di Skotlandia, seorang anak perempuan dari James V, raja Skotlandia yang sedang sekarat, lahir. Bayi kecil itu diberi nama Mary, dia adalah satu-satunya anak Raja James V yang masih hidup.

Enam hari setelah kelahirannya, ketika sang raja Skotlandia meninggal dunia, Mary yang masih bayi naik takhta.

Dilansir dari History.com, ibu kandung Mary yang kelahiran Prancis, Mary of Guise, kemudian mengirimnya untuk dibesarkan di istana Prancis. Pada tahun 1558, Mary menikah dengan putra mahkota Prancis, yang menjadi Raja Francis II dari Prancis pada tahun 1559. Setahun kemudian, Raja Francis II wafat.

Setelah kematian Francis, Mary kembali ke Skotlandia untuk menjalankan perannya sebagai pemimpin negara. Paman dari orang tua Mary adalah Henry VIII, raja Tudor Inggris, dan pada tahun 1565 ia menikahi sepupunya dari Inggris, Lord Darnley, seorang Tudor, yang memperkuat hak Mary untuk menduduki takhta Inggris. Hal ini sangat membuat marah pemimpin Inggris saat itu, Ratu Elizabeth I.

Pada tahun 1567, Darnley terbunuh secara misterius dalam sebuah ledakan di Kirk o' Field, dan kekasih Mary, James Hepburn, Earl dari Bothwell, menjadi tersangka utama. 

Meskipun Bothwell dibebaskan dari tuduhan tersebut, pernikahannya dengan Mary pada tahun yang sama membuat marah para bangsawan, dan Mary dipaksa turun takhta demi putranya, James. Mary dipenjara di pulau kecil Loch Leven.

Pada tahun 1568, ia melarikan diri dari penahanan dan mengumpulkan pasukan yang cukup besar, tetapi dikalahkan oleh musuh-musuhnya dari Skotlandia dan melarikan diri ke Inggris.

Ratu Elizabeth I awalnya menyambut Mary, tetapi segera memutuskan untuk menjadikan sepupunya sebagai tahanan rumah setelah Mary menjadi fokus dari berbagai konspirasi Katolik Inggris dan Spanyol untuk menggulingkannya. 

Pada tahun 1586, sebuah rencana besar kelompok Katolik untuk membunuh Elizabeth terbongkar. Mary kemudian diadili, dihukum karena keterlibatannya, dan dijatuhi hukuman mati.

Pada tanggal 8 Februari 1587, Mary Ratu Skotlandia dipenggal karena pengkhianatan di Kastil Fotheringhay di Inggris. Putranya, Raja James VI dari Skotlandia, dengan tenang menerima eksekusi ibunya. 

Setelah kematian Ratu Elizabeth pada tahun 1603, ia menjadi James I, raja Inggris, Skotlandia, dan Irlandia.

Video Terkini