Liputan6.com, Kuala Lumpur - Sebuah video yang memperlihatkan ulama Gus Miftah diduga menghina seorang penjual es teh menjadi perbincangan hangat dan viral di media sosial. Dalam video tersebut, Gus Miftah terliihat melontarkan pernyataan yang dianggap merendahkan profesi penjual es teh, hingga menuai kecaman luas.
Tak hanya menuai reaksi dari masyarakat Indonesia, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bahkan turut memberikan tanggapannya terhadap peristiwa tersebut.
Baca Juga
Dalam sebuah acara resmi yang disiarkan publik, Anwar Ibrahim menyoroti kasus ini dengan kritik tajam.
Advertisement
"Di Indonesia, beberapa hari yang lalu ini, riuh media sosial karena seorang kyai, gus, dalam dakwahnya menghina seorang penjual es teh," ujar Anwar, dari pidatonya dalam rapat bulanan Kementerian Keuangan Malaysia, yang dikutip Jumat (6/12/2024).
Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap sikap tersebut, yang menurutnya mencerminkan kesombongan, bahkan di kalangan tokoh agama.
Anwar bahkan menyoroti aksi dua pendakwah yang tertawa saat menghina penjual teh itu.
"Ini satu contoh pengalaman bahwa keangkuhan, sombong, itu kadang-kadang bukan aja di kalangan orang yang tidak tahu agama tapi orang yang paham agama, yang bicara tentang Islam, aqidah, iman, salat dan sunah (juga memiliki sikap sombong) jika keluar kata-kata penghinaan."
Perdana Menteri Malaysia sejak tahun 2022 itu juga turut memaparkan pentingnya memperhatikan kelompok masyarakat miskin dalam setiap kebijakan negara, termasuk memastikan kesejahteraan mereka hingga ke akar rumput.
"Ini adalah kerangka anggaran dan negara. Meskipun kami menawarkan insentif untuk mendorong pertumbuhan dan menarik investasi, kita juga tidak boleh lupa bahwa manfaatnya harus menjangkau akar rumput dan semua orang," imbuhnya.
Kontroversi Gus Miftah
Aksi kontroversial yang dilakukan Gus Miftah di sebuah acara di Magelang, Jawa Tengah, itu terekam dalam sebuah video yang kemudian viral dalam media sosial.
Dalam rekaman itu, terdengar jelas bahwa ia mengolok-olok penjual es teh yang meminta agar dagangannya dibrong habis.
"Es tehmu ijek okeh ora (es tehmu masih banyak nggak)? Masih? Yo kono didol (ya sana dijual), gobl*k. Dol en ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir (Jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah, takdir)," kata dia dalam video tersebut.
Setelah video tersebut viral, Gus Miftah akhirnya mendatangi lokasi tempat si penjual es teh berjualan untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung. Dalam video klarifikasi yang diunggah di media sosialnya, Gus Miftah mengaku khilaf dan tidak bermaksud merendahkan pihak mana pun.
Tindakan ini terjadi setelah Presiden Prabowo Subianto turut memberikan pernyataan keras terkait insiden tersebut.
Dukungan masyarakat terhadap si penjual es teh juga mengalir deras, dengan banyak yang menilai bahwa penghinaan terhadap profesi apapun tidak dapat dibenarkan, apalagi jika dilakukan oleh tokoh publik yang seharusnya menjadi teladan.
Advertisement