Planet yang paling dekat dengan Bumi, Mars terus menjadi incaran Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang penasaran berat. Apakah ada kehidupan di sana, atau bisakah planet merah itu menopang kehidupan meski hanya mikroba sekalipun?
Untuk menjawab pertanyaan ini, NASA mengirim kendaraan robotik atau rover seukuran mobil ke planet merah pada Minggu 5 Agustus 2012. Nama rover itu Mars Science Laboratory (MSL) atau populer disebut Curiosity.
Tak lama setelah pendaratan, Curiosity mengirimkan foto pertamanya yang menggambarkan permukaan Mars. Rover itu ditargetkan bertugas selama 2 tahun, dengan nilai fantastis US$2,5 miliar, untuk mengambil foto, menganalisa tanah dan bebatuan, juga untuk mengetahui peluang dilakukannya misi mendaratkan manusia ke Mars di masa depan.
Tapi NASA belum puas sampai disitu, astronot senior sekaligus orang kedua yang menginjakkan kaki di Bulan, Buzz Aldrin mempunyai impian yang membara. Ia menginginkan orang Amerika Serikat (baca: Amerika) dapat menguasai Mars. Dalam artian, bisa mulai hidup secara permanen di Mars dalam kisaran tahun 2030-2040.
"Amerika harus memulai singgah ke Mars," kata Aldrin, dalam konferensi ilmiah bertajuk 'Manusia ke Mars' di George Washington University, seperti dimuat News.com.au, Kamis (9/5/2013).
"(Misi) ini masih dalam jangkauan (kita)," ujar sahabat Neil Armstrong itu, optimistis.
Seruan ini, jelas, untuk membangkitkan semangat para astronot NASA yang tengah mempersiapkan perjalanan ke Mars pada 2030, sebagaimana perintah Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Saat petinggi NASA Charles Bolden yang mengakui bahwa perlengkapan teknologi menuju Mars masih jauh dari sempurna, Aldrin justru menyebutkan NASA telah memulai penelitian yang signifikan. "Tinggal sedikit penelitian lagi yang dibutuhkan. Amerika harus menjadi yang terdepan dalam hal ini," tuturnya.
Banyak Jalan Menuju Roma (Mars)
Aldrin, yang menulis buku berjudul 'Mission to Mars: My Vision for Space Exploration' ini menyatakan, ada banyak perjalanan yang bisa dilakukan manusia ke Mars. Dan pencapaian saat ini harus dilanjutkan.
"Kita berbicara soal banyak misi, berkoloni dan hidup di Mars. Kita akan memfokuskan diri untuk mencari cara agar manusia bisa berada di Mars pada dekade 2030-2040.
Aldrin pun menyarankan perlu adanya kerja sama dari berbagai badan luar angkasa, seperti China, Eropa, India, Jepang, dan Rusia yang dipimpin AS, dengan pola dan strategi hidup di Mars dengan kondisi yang berbeda.
"Untuk langkah pertama, kita akan mengirim 3 orang ke Mars. Selama itu, dalam 6 bulan, kita akan memantau perjalanan mereka," bebernya.
Meski demikian, orang yang sudah tiba di Mars, sangat mustahil untuk kembali ke bumi. Menurut Aldrin, orang yang telah menginjakkan kaki ke Mars, tidak mempunyai pilihan lain: tinggal permanen di Mars."Tak ada pilihan lain," cetus Aldrin.
Aldrin adalah rekan Neil Armstrong dalam misi Apollo 11 ke bulan. Pada 20 Juli 1969, ia dan mendiang Armstrong menjadi manusia pertama dan kedua yang mencapai Bulan. (Riz)
Â