Liputan6.com, Tel Aviv - Militer Israel pada Minggu (8/12/2024) mengumumkan dimulainya invasi darat ke Suriah bagian selatan yaitu Quneitra.
Dikutip dari laman Al Manar, Minggu (8/12) sejumlah media Israel melaporkan bahwa tank tentara melintasi pagar perbatasan di Dataran Tinggi Golan pagi-pagi sekali.
Baca Juga
Agresi Israel juga dilaporkan terjadi ketika perkembangan politik dan militer di dalam Suriah berubah dengan cepat.
Advertisement
Sementara itu, militer Suriah mengatakan kepada para perwiranya bahwa pemerintah Bashar al-Assad telah berakhir.
Hal ini terjadi setelah serangan dari para pemberontak yang berhasil menduduki sejumlah besar wilayah, termasuk ibu kota Damaskus pada Minggu (8/12).
Hal ini diperkuat dengan kaburnya Presiden Assad menggunakan pesawat ke lokasi yang tidak diketahui tujuannya.
Sebelumnya, para pemberontak juga telah mendeklarasikan bahwa rezim Assad telah berakhir.
Pemberontak mengatakan, usai 50 tahun penindasan di bawah pemerintahan Baath dan 13 tahun kejahatan, tirani, serta pengungsian, dan setelah perjuangan panjang melawan segala bentuk kekuatan pendudukan, kami mengumumkan hari ini. Pada 8 Desember 2024, berakhirnya era kelam itu dan dimulainya era baru bagi Suriah.
Pemberontak Suriah juga mengumumkan bahwa mereka berhasil menduduki wilayah ibu kota Damaskus dan Presiden Assad telah keluar dari Suriah.
"Kami mengumumkan akhir dari era kegelapan dan dimulainya era baru Suriah. Di era baru Suriah, semua orang berdampingan dengan damai, keadilan ditegakkan, dan kebenaran ditetapkan," demikian pernyataan dari pihak pemberontak Suriah.