Liputan6.com, Seoul - Perdana Menteri Han Duck-soo menjadi presiden sementara Korea Selatan setelah pemakzulan Yoon Suk Yeol pada Sabtu (14/12/2024). Sosoknya diidentifikasi sebagai teknokrat berpengalaman luas dengan reputasi rasional, yang dapat membantunya menjalankan peran barunya ini.
Setelah parlemen memakzulkan Yoon Suk Yeol akibat upayanya menerapkan darurat militer pada 3 Desember, Yoon diberhentikan dari kewenangan presiden, dan konstitusi mengharuskan perdana menteri mengambil alih sementara peran tersebut.
Baca Juga
Di tengah negara yang terpecah oleh retorika partisan, Han Duck-soo adalah pejabat langka yang kariernya melintasi batasan partai politik.
Advertisement
Han Duck-soo menghadapi tugas berat untuk menjaga agar pemerintahan tetap berjalan di tengah krisis politik terberat dalam empat dekade, sementara juga harus menangani ancaman dari tetangga yang memiliki senjata nuklir, Korea Utara, serta ekonomi yang melambat di dalam negeri.
Masa jabatannya sebagai presiden sementara juga bisa terancam oleh penyelidikan kriminal terkait perannya dalam keputusan penerapan darurat militer.
Han Duck-soo, yang berusia 75 tahun, telah menjabat dalam berbagai posisi selama lebih dari tiga dekade di bawah lima presiden berbeda, baik konservatif maupun liberal.
Posisi-posisinya meliputi duta besar untuk Amerika Serikat, menteri keuangan, menteri perdagangan, sekretaris presiden untuk koordinasi kebijakan, perdana menteri, duta besar untuk OECD, serta pimpinan berbagai think tank dan organisasi.
Dengan gelar doktor ekonomi dari Harvard, keahlian Han Duck-soo di bidang ekonomi, perdagangan, dan diplomasi, serta reputasinya sebagai sosok yang rasional, berperilaku moderat, dan bekerja keras, menjadikannya sebagai salah satu tokoh yang sering dijadikan andalan dalam politik Korea Selatan.
Han Duck-soo telah menjabat sebagai perdana menteri sejak 2022, yang merupakan kali kedua setelah sebelumnya memegang posisi yang sama dalam pemerintahan Presiden Roh Moo-hyun pada 2007-2008.
"Dia telah menjabat di posisi-posisi penting dalam urusan negara hanya karena pengakuan terhadap keterampilan dan keahliannya, tanpa terikat dengan faksi politik mana pun," kata Yoon Suk Yeol saat menunjuk Han Duck-soo pada 2022, seperti dilansir CNA.
"Saya rasa Han Duck-soo adalah kandidat yang tepat untuk menjalankan urusan negara sekaligus mengawasi dan mengoordinasikan kabinet, dengan pengalaman kaya yang mencakup sektor publik dan swasta."
Berapa Lama Han Duck-soo Jadi Presiden Sementara?
Han Duck-soo memiliki pengalaman bekerja dengan sekutu utama Korea Selatan, Amerika Serikat (AS), setelah terlibat dalam proses penandatanganan Perjanjian Perdagangan Bebas AS-Korea Selatan.
"Dia adalah seorang pegawai negeri sejati yang tidak pernah terpengaruh oleh warna politik meski bekerja di bawah lima presiden," ujar seorang mantan pejabat pemerintah senior yang memilih untuk tidak disebutkan namanya.
Masa jabatan Han Duck-soo sebagai pemimpin sementara diperkirakan akan berlangsung selama beberapa bulan hingga Mahkamah Konstitusi memutuskan apakah Yoon Suk Yeol akan dipecat atau kekuasaannya dipulihkan. Jika Yoon Suk Yeol dipecat, pemilu presiden harus dilaksanakan dalam waktu 60 hari dan selama itu Han akan tetap memimpin.
Partai oposisi utama, Partai Demokrat, telah mengajukan keluhan terhadap Han Duck-soo untuk dimasukkan dalam penyelidikan atas kegagalannya mencegah upaya Yoon untuk memberlakukan darurat militer.
Jika parlemen memutuskan untuk memakzulkan Han Duck-soo, menteri keuangan adalah pejabat kabinet berikutnya yang berhak menggantikan posisi presiden sementara.
Konstitusi Korea Selatan tidak secara jelas menyebutkan sejauh mana kekuasaan yang dimiliki perdana menteri dalam menjalankan peran kepemimpinan.
Sebagian besar ahli berpendapat bahwa perdana menteri hanya memiliki kewenangan terbatas untuk mencegah terjadinya kelumpuhan dalam urusan negara, meskipun beberapa berpendapat bahwa dia bisa menjalankan seluruh kekuasaan presiden karena konstitusi tidak menetapkan pembatasan yang jelas.
Advertisement