Sukses

Kaleidoskop 2024: Kabar Sains Mencengangkan, Penciptaan Anak AI hingga Fenomena Astronomi Unik

Dunia sains tidak pernah membosankan dan selalu membawa cerita, inovasi, dan penemuan baru setiap tahunnya.

Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang tahun 2024 ini, banyak kisah seputar dunia sains yang mengejutkan sekaligus mengagumkan. Dari kemajuan teknologi sampai peristiwa alam yang jarang dilihat terjadi di tahun ini.

Pada awal tahun 2024, para ilmuwan dari China membuat terobosan dalam dunia AI, di mana mereka menciptakan sebuah kecerdasan buatan yang menyerupai anak kecil.

Sedangkan, di pertengahan tahun, banyak orang menikmati fenomena astronomi yang menarik dan menakjubkan seperti parade planet dan hujan meteor Arietids.

Selebihnya, berikut ini dirangkum Liputan6.com dalam kaleidoskop sains 2024, memuat kisah dan fakta seputar dunia sains yang paling menarik tahun ini:

1. Ilmuwan China Klaim Ciptakan Anak Artificial Intelligence Pertama di Dunia, Tong Tong Berusia 3 Tahun

Ilustasi Pameran Memperkenalkan Tong Tong, Anak AI Pertama di Dunia (Odditycentral.com)

Kemajuan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) mungkin memang lazim ditemukan di 2024, tetapi temuan satu ini bisa dibilang unik.

Sekelompok ilmuwan di China mengklaim sudah berhasil menciptakan "anak" pertama di dunia dari AI, yang memiliki kebiasaan dan kemampuan mirip dengan anak manusia berusia tiga sampai empat tahun.

Anak yang diberi nama Tong Tong atau "Little Girl" ini dianggap sebagai langkah besar menuju Artificial General Intelligence atau AGI. Hasil karya itu kemudian dipamerkan di pameran Frontiers of General Artificial Intelligence Technology Exhibition. 

Model artificial intelligence yang inovatif ini dikabarkan mampu untuk melakukan pembelajaran mandiri dan bisa menunjukkan tingkat keterlibatan emosional yang belum pernah terlihat dalam pengembangan AI hingga saat ini, demikian melansir dari Odditycentral.com Minggu (11/2/2024).

Menurut pembuatnya di Beijing Institute for General Artificial Intelligence (BIGAI), Tong Tong terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya melalui interaksi dengan manusia dan eksplorasi. 

Tong Tong memiliki pikiran dan berusaha memahami akal sehat yang diajarkan oleh manusia. Ia juga bisa membedakan mana yang benar dan salah, mengekspresikan sikapnya dalam berbagai situasi, dan memiliki kekuatan untuk membantu masa depan.

Selama pameran, pengunjung bisa berinteraksi dengan Tong Tong dan mengamati sifatnya berdasarkan hasil dari pemrograman.

Contohnya, ketika ia diprogram agar lingkungannya tetap rapi, avatar virtual akan memasang foto yang miring di dinding, Tong Tong bahkan akan membawa bangku agar bisa memanjat dan mencapai foto tersebut.  Jika ada yang menumpahkan susu saat simulasi, dia akan membawa lap untuk membersihkannya.

Selengkapnya klik di sini…

2 dari 5 halaman

2. Fenomena Astronomi Juni 2024, dari Parade Planet hingga Hujan Meteor

Pada bulan Juni tahun ini, telah terjadi banyak fenomena astronomi yang menarik untuk disaksikan.

Fenomena astronomi adalah peristiwa alam di luar angkasa yang dapat diamati dari Bumi. Setiap bulan, fenomena ini berubah karena pergerakan benda-benda langit yang memiliki orbit dan kecepatan berbeda.

Sederet fenomena langit terjadi pada Juni 2024, di antaranya parade planet dan titik balik matahari.

Tak hanya itu, langit bumi pada Juni 2024 juga dihiasi hujan meteor Arietids. Dikutip dari laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada Senin (03/06/2024).

Parade planet atau Planetary Parade adalah fenomena astronomi unik dan langka yang terjadi pada 3 hingga 4 Juni 2024, saat enam planet Bima Sakti terlihat berjajar di langit malam.

Melansir laman Science Alert pada Senin (03/06/2024), planet-planet terlihat seakan-akan berbaris layaknya sebuah parade.

Fenomena ini membuat enam planet yakni Merkurius, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus tampak sejajar di tata surya. Namun, hanya Mars dan Saturnus yang terlihat jelas.

Pasalnya, empat planet lain terhalang sinar matahari. Neptunus dan Uranus dapat dilihat dengan teropong atau teleskop besar.

Sementara Jupiter dan Merkurius kemungkinan besar tidak terlihat sama sekali. Parade Planet dapat dilihat dari langit mulai Senin (03/06/2024) sebelum matahari terbit.

Sedangkan, hujan meteor Arietids terjadi pada 10 Juni 2024. Arietids merupakan hujan meteor yang berasal dari konstelasi Aries, tepatnya dekat bintang Botein atau Delta Arietis.

Fenomena astronomi ini terjadi ketika asteroid dan komet lewat di dekat bumi sehingga memperlihatkan jejak puing kosmiknya bergerak melintasi ruang angkasa. Hujan meteor Arietids merupakan satu-satunya hujan meteor yang dapat disaksikan ketika siang hari.

Selengkapnya klik di sini…

3 dari 5 halaman

3. Ini yang Terjadi pada Sel Kanker Setelah Dimatikan dengan Terapi Pengobatan

Di bidang kesehatan, kanker masih menjadi penyakit yang membahayakan banyak orang, tetapi biasanya masih bisa ditangani dengan terapi.

Perawatan kanker seperti kemoterapi bekerja dengan membunuh sel tumor. Salah satu cara yang umum adalah dengan mendorong sel-sel tumor untuk mati secara alami dalam proses yang disebut apoptosis, di mana sel-sel menyusut dan mati dengan sendirinya.

Ada juga cara lain yang lebih jarang terjadi, yaitu dengan memicu jenis kematian sel yang lebih agresif yang disebut nekroptosis.

Namun, apa yang terjadi pada sel-sel kanker tersebut setelah mereka mati?

Dilansir Liputan6.com dari Live Science, Sabtu (8/6/2024) disebutkan bahwa ketika sel kanker mencapai akhir hidupnya, membran mereka rusak seperti dalam proses apoptosis, di mana sel-sel yang tidak diperlukan atau rusak dieliminasi dari tubuh.

Setelah sakelar molekuler yang memicu apoptosis diaktifkan, sel yang sekarat akan menyusut dan bagian-bagian membrannya akan pecah menjadi "gumpalan-gumpalan". Ini menyebabkan komponen internal sel bocor dan menarik fagosit, atau sel kekebalan yang bertugas menelan sisa-sisa sel.

Fagosit yang telah dikumpulkan akan menelan sel kanker yang mati dan kemudian memecahnya menjadi komponen yang lebih kecil, seperti gula dan asam nukleat, molekul seperti rantai yang ditemukan dalam DNA. Melalui proses ini, sel kanker yang mati didaur ulang menjadi komponen yang dapat digunakan kembali oleh sel lain.

Dalam kasus apoptosis - jenis kematian sel yang secara tradisional dirancang untuk diinduksi oleh terapi kanker - komponen seluler umumnya didaur ulang dengan cara ini, bukan dikeluarkan oleh tubuh. 

Selengkapnya klik di sini…

4 dari 5 halaman

4. Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Konsumsi Gula Terlalu Banyak? Ini Penjelasannya

Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat membahayakan tubuh, tapi bagaimana hal ini bisa terjadi?

Pernahkah Anda makan sepotong kue dan semangkuk besar pasta kemudian mengantuk dan ingin tidur setelahnya? Jika iya, Anda mungkin pernah merasakan efek lonjakan dan penurunan gula darah dalam tubuh Anda.

Dikutip Liputan6.com dari Piedmont, Minggu (30/6/2024), Sharon Mascoe-Maxwell, RDN, LD, seorang ahli diet dari Piedmont Healthcare menjelaskan apa yang terjadi dalam tubuh kita saat terlalu banyak mengonsumsi gula dan karbohidrat serta memberikan tips-tips agar kita dapat menjaga gula darah tetap stabil, sehingga menjadi lebih berenergi dan terhindar dari masalah kesehatan jangka panjang.

"Tubuh menggunakan glukosa sebagai energi," kata Mascoe-Maxwell. "Glukosa utamanya berasal dari karbohidrat dan gula."

Ketika Anda mengonsumsi gula atau karbohidrat, pankreas melepaskan hormon insulin untuk membantu tubuh secara efektif menggunakan glukosa sebagai energi.

"Ketika Anda makan, makanan akan dipecah menjadi glukosa dalam tubuh dan kemudian insulin membawa glukosa ke dalam sel, di mana glukosa tersebut digunakan sebagai energi," katanya.

Namun, ketika Anda mengonsumsi gula dan karbohidrat terus menerus secara berlebihan, saat itulah masalah pada kesehatan dapat terjadi.

"Pada titik ini, insulin 'kewalahan' dan tidak dapat melakukan tugasnya secara efektif," katanya. 

"Ini disebut resistensi insulin. Ketika Anda mengalami resistensi insulin, sel-sel mengalami kekurangan energi, sehingga mereka akan mengirimkan sinyal ke tubuh bahwa Anda perlu makan, yang akan menyebabkan rasa lapar dan menginginkan sesuatu. 

Selain itu, mengonsumsi gula dan karbohidrat secara berlebihan juga dapat menyebabkan iritabilitas, kurang tidur, dan kelebihan lemak perut."

Memiliki resistensi insulin meningkatkan risiko penyakit kronis seperti pradiabetes, diabetes tipe 2, obesitas, penyakit jantung, dan sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Agar terhindar dari masalah kesehatan ini, penting bagi kita untuk mengonsumsi gula dan karbohidrat dalam jumlah yang tidak berlebihan dan mengutamakan memilih makanan utuh, tanpa diolah jika memungkinkan.

Selengkapnya klik di sini…

5 dari 5 halaman

5. Hewan Berumur Paling Pendek Sedunia, Tidak Sampai 1 Hari

Berbagai spesies hewan tentunya memiliki jangka hidup yang berbeda-beda dan serangga satu ini memiliki umur paling pendek dibandingkan hewan-hewan lainnya. 

Lalat capung (mayfly) merupakan hewan berumur pendek di dunia. Melansir laman Live Science pada (20/11/2024), hewan bernama latin Palingenia longicauda itu, memiliki siklus hidup yang 'cukup singkat' yakni kurang dari 24 jam dalam bentuk bersayap. Bahkan ada yang tidak bertahan selama 5 menit.

Peneliti lalat capung dan profesor biologi di Indiana University-Purdue University Columbus, Luke Jacobus, menyebut bahwa jika sebagian besar lalat capung tidak punya mulut atau sistem pencernaan yang baik. Sebelum berubah menjadi lalat capung, awalnya menetas dari telur berupa larva dan hidup di bawah air selama dua tahun yang disebut Nimfa.

Kemudian, lalat capung mulai mengembangkan sayapnya dan mulai bertransisi dari air ke darat yang disebut tahap Subimago. Lalu, lalat capung mulai berkembang biak pada tahap Imago.

Lalat capung tidak memiliki mulut atau sistem pencernaan yang berfungsi dalam kedua tahap tersebut, sehingga mereka hidup dari cadangan energi yang terkumpul ketika menjadi nimfa.

Faktor lainnya mengapa lalat capung tidak memiliki hidup panjang karena serangga ini banyak dimangsa hewan lain. Hal tersebut mengganggu proses keberlangsungan siklus hidup mereka serta berpotensi menyeret lalat capung pada kepunahan.

Video Terkini