, Jakarta - Spatula plastik berwarna hitam termasuk perangkat dapur yang banyak digunakan di seluruh dunia.
Namun sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Chemosphere menyimpulkan, perangkat memasak plastik berwarna hitam diam-diam melepaskan zat kimia berbahaya pada masakan kita.
Baca Juga
Para peneliti menguji berbagai benda rumah tangga yang terbuat dari plastik hitam dan mendeteksi jejak zat beracun yang biasanya ditemukan dalam bahan daur ulang.
Advertisement
Penulis utama studi Megan Liu, seorang manajer untuk organisasi advokasi lingkungan Toxic-Free-Future di Amerika Serikat, mengatakan, sekitar 85% produk yang diuji mengandung bahan kimia yang biasanya digunakan sebagai penghambat api, dikutip dari laman DW Indonesia, Sabtu (21/12/2024).
"Kami membeli 203 peralatan makan, aksesori rambut, peralatan dapur, dan mainan dari plastik hitam, dan memeriksanya untuk mengetahui kandungan bromin, unsur kimia yang menunjukkan keberadaan penghambat api yang berbahaya," kata Liu kepada DW.
Mereka lalu memilih 20 produk dengan tingkat paparan bromin tertinggi dan menemukan zat penghambat api di 17 produk tersebut.
Mengapa Berbahaya?
Plastik yang digunakan dalam produk elektronik dan listrik mengandung zat penghambat api untuk mencegahnya mudah terbakar.
Decabromodiphenyl Ether, DecaBDE, adalah salah satu zat penghambat api yang paling umum digunakan hingga Uni Eropa melarang penggunaannya dalam produk elektronik pada tahun 2006. Sejak saat itu, bahan kimia serupa telah menggantikannya.
Namun, zat aditif yang sudah usang seperti DecaBDE dapat lolos dari celah. Ketika plastik limbah elektronik didaur ulang, bahan kimia ini dapat masuk ke dalam benda-benda rumah tangga.