Sukses

Seberapa Sering Kita Harus Buang Air Kecil? Ini Penjelasan Para Ahli

Frekuensi buang air kecil yang ideal bervariasi, tetapi rata-rata orang sehat biasanya buang air kecil 6-8 kali sehari.

Liputan6.com, Jakarta - Frekuensi buang air kecil sering kali menjadi perdebatan, terutama di kalangan para ahli kesehatan.

Menurut Dr. Jamin Brahmbhatt, seorang urolog dari Orlando Health, kebanyakan orang sehat biasanya buang air kecil sekitar enam hingga delapan kali sehari.

Namun, angka ini bisa bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk asupan cairan, jenis minuman yang dikonsumsi, hingga kondisi kesehatan.

"Secara umum, wajar untuk buang air kecil setiap tiga hingga empat jam selama siang hari," kata Brahmbhatt, seperti dilansir CNN, Senin (23/12/2024).

"Di malam hari, idealnya Anda hanya bangun satu kali atau bahkan tidak sama sekali. Jika Anda sering terbangun untuk buang air kecil, ini bisa menjadi tanda ada sesuatu yang tidak beres."

Minuman seperti kopi, teh, atau alkohol dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil karena sifat diuretiknya. Di sisi lain, beberapa kondisi kesehatan, seperti diabetes, infeksi saluran kemih, atau sindrom kandung kemih overaktif, juga dapat menyebabkan seseorang buang air kecil lebih sering dari biasanya.

Menurut Dr. David Shusterman, seorang urolog di NY Urology, perubahan mendadak dalam pola buang air kecil sebaiknya segera diperiksa, terutama jika hal tersebut memengaruhi kualitas hidup.

2 dari 2 halaman

Penyebab dan Solusi untuk Frekuensi Buang Air Kecil yang Berlebihan

Frekuensi buang air kecil yang terlalu tinggi tanpa asupan cairan yang berlebihan dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti gangguan neurologis, cedera tulang belakang, atau penyakit tertentu seperti Parkinson dan multiple sclerosis.

Selain itu, kehamilan, stres, dan penurunan kadar hormon estrogen pada wanita menopause juga dapat memengaruhi fungsi kandung kemih.

Menurut Dr. Jason Kim dari Renaissance School of Medicine, beberapa solusi untuk masalah ini meliputi terapi hormon, latihan otot panggul, atau prosedur medis seperti injeksi Botox pada kandung kemih.

"Injeksi ini membantu melemahkan saraf kandung kemih sehingga kontraksi dinding kandung kemih berkurang, dan keinginan untuk buang air kecil menjadi lebih terkendali," jelas Kim.

Video Terkini