Liputan6.com, Jakarta - Pada 2021, para astronom menemukan sebuah bintang unik yang meluncur keluar dari galaksi Bima Sakti. Bintang ini, yang dikenal sebagai LP 40-365, terletak sekitar 2.000 tahun cahaya dari bumi.
Penemuan ini menjadi sorotan karena karakteristiknya yang tidak biasa, baik dalam komposisi maupun dalam perilaku gerakannya. LP 40-365 bukanlah bintang biasa.
Menurut laporan dari laman Phys yang dikutip pada Selasa (24/12/2024), bintang ini merupakan sisa dari bintang katai putih masif yang berhasil bertahan dalam bentuk pecahan setelah ledakan supernova. Ledakan ini, yang dikenal sebagai supernova tipe Ia, terjadi ketika bintang katai putih mencapai batas massa kritis setelah mendapatkan tambahan materi dari bintang pendampingnya dalam sistem biner.
Advertisement
Baca Juga
Ketika ledakan ini terjadi, sebagian besar massa bintang katai putih hancur, tetapi pecahan tertentu dapat bertahan dan melontar keluar dengan kecepatan luar biasa. LP 40-365 adalah salah satu pecahan tersebut.
Bintang ini memiliki kecepatan luar biasa dan pergerakan yang unik. Berdasarkan pengamatan menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble milik NASA dan Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS), LP 40-365 tidak hanya meluncur keluar dari galaksi dengan kecepatan tinggi tetapi juga berputar saat meluncur.
Semua bintang secara alami berotasi, termasuk matahari kita yang membutuhkan sekitar 27 hari untuk menyelesaikan satu putaran penuh. Namun, LP 40-365 memiliki kecepatan rotasi yang relatif lambat dibandingkan dengan pecahan supernova lainnya.
Kecepatan rotasi yang lambat ini menjadi petunjuk penting bagi para peneliti. Mereka berpendapat bahwa LP 40-365 adalah hasil dari ledakan bintang katai putih yang terjadi dalam sistem biner.
Â
Mengorbit Kecepatan Tinggi
Dalam sistem ini, kedua bintang mengorbit satu sama lain dengan kecepatan tinggi dan sangat dekat. Ketika salah satu bintang meledak, ledakan tersebut tidak hanya menghancurkan bintang utama tetapi juga melontarkan kedua bintang dalam sistem keluar dari orbitnya.
Kini, hanya LP 40-365 yang tersisa, membawa bukti material dari ledakan supernova tersebut. Salah satu karakteristik paling menonjol dari LP 40-365 adalah komposisi kimianya.
Bintang ini tidak seperti matahari kita, yang sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium. Sebaliknya, LP 40-365 memiliki komposisi logam yang sangat tinggi, menjadikannya salah satu bintang paling kaya logam yang pernah ditemukan.
Dalam konteks astronomi, istilah "logam" mencakup semua elemen selain hidrogen dan helium. Komposisi logam yang dominan ini adalah hasil langsung dari proses nuklir yang terjadi selama ledakan supernova.
Kekayaan logam ini memberikan wawasan penting tentang evolusi bintang katai putih dan proses yang terjadi selama ledakan supernova. Logam-logam berat yang ditemukan di LP 40-365, seperti besi dan nikel, berasal dari fusi nuklir yang terjadi di inti bintang sebelum meledak.
Penemuan LP 40-365 memberikan pandangan baru tentang fenomena supernova tipe Ia dan dampaknya pada lingkungan galaksi. Supernova tipe Ia memainkan peran penting dalam kosmologi karena digunakan sebagai "lilin standar" untuk mengukur jarak di alam semesta.
Dengan mempelajari sisa-sisa seperti LP 40-365, para astronom dapat memperoleh wawasan lebih dalam tentang mekanisme ledakan dan bagaimana materi dari bintang yang hancur tersebar ke ruang antarbintang.
Selain itu, LP 40-365 juga menunjukkan bagaimana bintang yang tampaknya telah "mati" dalam ledakan supernova masih dapat memiliki kehidupan baru sebagai pecahan yang bergerak bebas di alam semesta. Dengan kecepatannya yang luar biasa dan komposisinya yang unik, bintang ini menawarkan gambaran tentang kompleksitas dan keindahan proses evolusi bintang.
(Tifani)
Advertisement