Liputan6.com, Baalbek - Israel dilaporkan kembali menyerang Lebanon, dan melanggar kesepakatan gencatan senjata yang telah disepekati.
Media pemerintah Lebanon yang dikutip AFP, Kamis (26/12/2024) mengatakan serangan udara Israel menargetkan wilayah Baalbek di timur negara itu sebelum fajar pada hari Rabu (25/12), mencapnya sebagai "pelanggaran" gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hizbullah.
Baca Juga
Gencatan senjata sejatinya mulai berlaku pada 27 November, setelah lebih dari setahun permusuhan yang dimulai dengan pecahnya perang di Jalur Gaza.
Advertisement
Kedua belah pihak sejak itu menuduh saling melanggar gencatan senjata.
Serangan hari Rabu (25/12) di dekat Kota Tarya tidak mengakibatkan korban, kata Kantor Berita Nasional milik pemerintah, menyebut serangan itu sebagai "pelanggaran pertama perjanjian gencatan senjata" di wilayah Baalbek.
Seorang sumber keamanan Lebanon, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan serangan itu menargetkan "gudang-gudang yang diyakini milik Hizbullah".
Hizbullah selama beberapa dekade telah menguasai Beirut selatan, dan selatan serta timur negara itu.
Perang dengan Israel membuat Hizbullah melemah secara drastis tetapi tidak hancur.
Sebuah komite yang terdiri dari Amerika Serikat, Prancis, Lebanon, Israel, dan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa bertugas memantau gencatan senjata dan memastikan pelanggaran diidentifikasi dan ditangani.
Adapun Lebanon telah meminta para pihak -- khususnya Amerika Serikat dan Prancis -- untuk menekan Israel agar mempercepat penarikan pasukannya dari wilayah selatan negara itu berdasarkan ketentuan kesepakatan.
Sebagai bagian dari gencatan senjata, tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian akan dikerahkan di Lebanon selatan saat tentara Israel menarik diri selama periode 60 hari, yang akan berakhir pada Januari 2025.
Tentara Israel mengatakan pada hari Senin (23/12) bahwa mereka melanjutkan "kegiatan pertahanan" di selatan "sesuai dengan kesepakatan". Mereka belum mengeluarkan pernyataan tentang serangan yang dilaporkan di Lebanon timur.