Liputan6.com, Tokyo - Japan Airlines (JAL) mengalami cyber attack atau serangan siber. Pihak maskapai penerbangan mengatakan bahwa mereka terkena serangan siber pada hari Kamis (26/12).
Berikut ini 12 fakta Japan Airlines cyber attack, dirangkum dari Associated Press, Jumat (27/12/2024).Â
- Japan Airlines cyber attack dilaporkan menyebabkan penundaan lebih dari 20 penerbangan domestik.
- Pihak maskapai mengatakan Japan Airlines cyber attack dapat dihentikan dan dipulihkan sistemnya dalam beberapa jam kemudian.
- Japan Airlines mengatakan tidak ada dampak pada keselamatan penerbangan
- JAL mengatakan masalah itu dimulai pada Kamis (26/12) pagi ketika jaringan perusahaan yang menghubungkan sistem internal dan eksternal mulai tidak berfungsi.
- Maskapai Japan Airlines mengatakan bahwa mereka dapat mengidentifikasi penyebabnya sebagai serangan yang dimaksudkan untuk membanjiri sistem jaringan dengan transmisi data besar-besaran. Serangan semacam itu membanjiri sistem atau jaringan dengan lalu lintas hingga target tidak dapat merespons atau mogok.
- Japan Airlines cyber attack itu tidak melibatkan virus atau menyebabkan kebocoran data pelanggan, kata JAL.
- Dikatakan bahwa hingga Kamis dini hari, serangan siber itu telah menunda 24 penerbangan domestik selama lebih dari 30 menit.
- Para ahli telah berulang kali menyuarakan kekhawatiran tentang kerentanan keamanan siber Jepang, terutama karena negara itu meningkatkan kemampuan pertahanannya dan bekerja lebih erat dengan Amerika Serikat dan mitra lain dengan pertahanan siber yang jauh lebih ketat. Jepang telah mengambil langkah-langkah, tetapi para ahli mengatakan masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan.
- Penjualan tiket JAL untuk penerbangan domestik dan internasional yang dijadwalkan berangkat pada hari Kamis (26/12) dihentikan sementara tetapi dilanjutkan kembali beberapa jam kemudian.
- Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi mengatakan pada konferensi pers rutin hari Kamis (26/12) bahwa kementerian transportasi meminta JAL untuk mempercepat upaya memulihkan sistem dan mengakomodasi penumpang yang terkena dampak.
- Maskapai penerbangan Jepang lainnya, termasuk ANA Holdings, Skymark, dan Starflyer, tidak terkena dampak.
- Rekaman televisi menunjukkan banyak penumpang di bandara Haneda Tokyo memadati terminalnya saat serangan terjadi pada musim liburan akhir tahun. Kantor-kantor akan tutup mulai akhir pekan ini untuk liburan Tahun Baru, perayaan terbesar tahun ini, ketika jutaan orang melakukan perjalanan kembali ke kampung halaman mereka dari kota-kota besar.
Pernahkah Cyber Attack atau Serangan Siber Melanda Jepang Sebelumnya?
Jepang pernah dilanda serangan siber sebelumnya yang terungkap bulan Juni lalu, saat badan antariksa Jepang mengatakan telah mengalami serangkaian serangan siber sejak tahun 2023 --meskipun informasi sensitif terkait roket, satelit, dan pertahanan tidak terpengaruh. Badan tersebut kemudian melakukan penyelidikan untuk mengambil tindakan pencegahan.
Tahun 2023 lalu, serangan siber melumpuhkan operasi di terminal peti kemas di sebuah pelabuhan di kota Nagoya selama tiga hari.
Advertisement