Sukses

Kecelakaan Jeju Air, Kemlu RI: KBRI Seoul sedang Berkoordinasi dengan Otoritas Setempat

Kemlu RI sedang berkoordinasi dengan otoritas setempat terkait kecelakaan pesawat Jeju Air.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) tengah memonitor kecelakaan pesawar Jeju Air yang terjadi Muan International Airport, Korea Selatan, pada Minggu (29/12/2024).

Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha menyebut saat ini KBRI Seoul sedang berkoordinasi dengan otoritas setempat terkait insiden tersebut.

"Berdasarkan informasi informal yang didapat, tidak terdapat penumpang WNI dalam pesawat tersebut," kata Judha Nugraha dalam pernyataan singkatnya lewat pesan singkat ke media, Minggu (29/12).

Pesawat Jeju Air dilaporkan mengalami kecelakaan di sebuah bandara Muan, Korea Selatan.

Kecelakaan dipicu saat roda pesawat tidak berfungsi dan membuat badan kendaraan tersebut keluar dari landasan pacu, menabrak pagar, lalu terbakar.

Media Korea Selatan termasuk kantor berita Yonhap menyebut sedikitnya 28 orang tewas dalam insiden tersebut. Dilaporkan, pesawat membawa 180 penumpang dari Bangkok, Thailand.

2 dari 2 halaman

Situasi di Korea Selatan

Kantor Pemadam Kebakaran Muan, Korea Selatan, mengatakan, pihaknya tidak dapat segera mengonfirmasi laporan korban. Dikatakan bahwa petugas darurat mengeluarkan sedikitnya dua penumpang, dikutip dari laman AP, Minggu (29/12).

Yonhap melaporkan pesawat keluar dari landasan pacu dan bertabrakan dengan pagar. Petugas darurat mengatakan bahwa mereka sedang memeriksa penyebab pasti kebakaran itu.

Stasiun TV lokal menayangkan rekaman yang menunjukkan gumpalan asap hitam tebal mengepul dari pesawat yang dilalap api.

Insiden itu terjadi saat Korea Selatan terlibat dalam krisis politik besar yang dipicu oleh pemberlakuan darurat militer yang mengejutkan oleh Presiden Yoon Suk Yeol dan pemakzulan berikutnya.

Jumat lalu, anggota parlemen Korea Selatan memakzulkan penjabat Presiden Han Duck-soo dan menangguhkan tugasnya, sehingga Wakil Perdana Menteri Choi Sang-mok mengambil alih.

Choi memerintahkan pejabat untuk mengerahkan semua sumber daya yang tersedia untuk menyelamatkan penumpang dan awak, menurut kantor berita Yonhap.