Liputan6.com, Jakarta -Kem Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) mengadakan Rapat Kerja dengan Menteri Luar Negeri RI pada Senin (2/12/2024) membahas sejumlah agenda, salah satunya mengenai tahapan Indonesia untuk bergabung bersama BRICS.
Menurut Menlu Sugiono, ada mekanisme suatu negara diterima jadi anggota BRICS.
Baca Juga
"Pertama kita menyampaikan intentions kita untuk bergabung dengan BRICS. Kemudian dicatat sebagai negara yang tertarik atau interested country," kata Menlu Sugiono dalam paparannya.
Advertisement
"Dari situ nanti dibahas oleh BRICS members menjadi prospective member. Kemudian nanti ada tahapannya lagi: invited member. Yang berikutnya adalah member state."
Menurut Menlu Sugiono, saat Indonesia menghadiri KTT di Kazan ada kondsi yang berbeda bahwa ada yang disebut dengan istilah partner.
"13 partner countries. Ini sebelumnya belum pernah ada. Namun, ini bisa saya sampaikan di sini bahwa excitement untuk menerima Indonesia itu ada dan saya kira sangat besar. Secara umum tidak ada keberatan."
"Kurang lebih dua bulan lalu bahwa saya mendapat informasi negara negara BRICS itu tidak berencana menerima negara baru sebagai anggota."
"Tetapi kita menyampaikan intensi kita bergabung dengan BRICS, original members ini semuanya menyambut baik bahkan saya juga sempat bicara dengan Presiden Putin dan Menteri Luar Negeri Laprov bahw mereka akan membantu Indonesia ke BRICS dan bisa mempercepat prosesnya."